Secara Swadaya Ketut Wisna Tampung 470 Pengungsi G.Agung Di GOR Miliknya Di Desa Kesambi Denpasar

Denpasar, Berita Fajar Timur.com
Tidak banyak pengusaha yang melakukan hal di atas yaitu menampung para pengungsi erupsi Gunung Agung yang jumlahnya bukan hitungan jari, tapi ratusan. Jumlah keseluruhan mencapai 470 orang. Mereka terbagi menjadi 210 orang ditampung di Sasana Tarung Derajat milik Ketut Wisna dan sisanya 260 orang lagi tersebar di rumah-rumah penduduk di Banjar Kesambi Kesiman Kota Denpasar. Perhatian Ketut Wisna, ST, MT, terhadap sesamanya sungguh patut diacungi dua jempol. Wiraswastawan muda yang bergerak di bidang Kontraktor Kelistrikan ini dalam menampung para pengungsi mengatakan berswasembada. Tentu saja hal ini sangatlah mulia, namun untuk pengungsi sejumlah 470 orang ini jangan sampai membebani secara ekonomi pun hal lainnya.

Menurutnya, “untuk sementara masih bisa ditanggulangi berupa logistik hingga 3 bulan ke depan, namun kami juga mengalami keterbatasan. Jadi kami minta agar pihak pemerintah khususnya instansi yang datang supaya memberikan sumbangsihnya yang bisa meringankan beban kami,” harapnya.
Pantauan media berita fajar timur.com di penampungan ini kondisinya cukup nyaman meskipun tidur berdesak-desakan. Cerita kenapa sampai pengungsi Karangasem sampai ke tempat ini menjadi Posko penanganan pengungsi sesuai penuturan Ketut Wisna,” bermula dari pengumuman status awas pada tanggal 22 September 2017 para pengungsi mau membangun tenda darurat di tanah yang kosong karena kebetulan desa kita terletak di perbatasan. Kemudian masyarakat disini mendatangi kami dan meminta tempat ini untuk penampungan sementara sehingga kami membawa mereka semua kesini,” tuturnya.

Dalam catatan Ketut Wisna, para pejabat yang sudah datang menjenguk pengungsi di GOR Tarung Derajat Kesambi Denpasar ini diantaranya Wagub Bali Ketut Sudikerta, Walikota Denpasar IB.Rai Dharmawijaya Mantra dan dari institusi Kepolisian.
Terkait dengan penggunaan GOR Tarung Derajat disesaki para pengungsi sehingga latihan atletnya terganggu dikatakan,” untuk sementara kita latihan di Gedung Koni dulu, nantinya setelah para pengungsi kembali ke desanya baru kita gunakan lagi GOR ini untuk latihan para atlet kita,”tegasnya. //don

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*