Marga Tabanan, Berita Fajar Timur.com
Puncak Acara Hari Ulang Tahun (HUT) Laskar Bali hari ini (Minggu 29/10) di Kompleks Tugu Pahlawan Margarana Tabanan. Hadir Wakil Gubernur Bali Drs. I Ketut Sudikerta, Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta,S.Sos, yang didampingi Ketua Baladika Bali I Bagus Sucipta,SH (Gus Bota), Ketua Laskar Bali A.A.Alit Sumawidanta, Ketua Dewan Pembina LB.AA.Sumawidana dan para Veteran serta undangan lainnya.
Hut Laskar Bali ke-16 diawali dengan persembahyangan bersama di depan Tugu pahlawan I Gusti Ngurah Rai untuk memohon keselamatan bagi semua. Acara dirangkaikan dengan tabur bunga sebagai penghormatan akan jasa-jasa para Pahlawan yang telah gugur melawan penjajah Belanda demi kemerdekaan bangsa dan tumpah darah kita hingga kini.
“Hut ke 16 ini kami laksanakan secara sederhana dan tidak jor-joran seperti sebelumnya, namun Laskar Bali tetap memberikan yang terbaik bagi para veteran dan pejuang untuk Bali,”ujar Wayan Suata selaku Ketua Panpel Hut Laskar Bali ke 16.
Di lain pihak Sekjen Laskar Bali, mengatakan I Ketut Ismaya menyampaikan apresiasi terhadap Kapolda Bali Irjen Pol Reinhard Golose atas sikap tegasnya terhadap para pengacau keamanan yang mengganggu ketentraman Bali.
Sementara itu, Wakil Gubernur Bali Drs.I Ketut Sudikerta menyampaikan penegasan bahwa selaku masyarakat Bali, Laskar Bali berkewajiban untuk menjaga keutuhan dan keamanan daerah Bali sebagai ikon pariwisata Indonesia.
“Jangan mau diadu domba karena jika diikuti kita akan hancur semua. Kita hanya mengandalkan pariwisata, jika sudah tidak stabil maka tamu tidak akan datang,” pintanya.
Lanjutnya,”saya senang hari ini ada tokoh Baladika hadir disini. Saya memberi apresiasi khusus karena dua ormas terbesar di Bali ini bisa duduk berdampingan dengan damai. Inilah indahnya kebersamaan,”terang Sudikerta.
Ditambahkan,”kebetulan Hut Laskar Bali menjelang umat Hindu akan merayakan Hari Raya Galungan dan Kuningan,”jadi ya kita semua diajak untuk memupuk semangat menyama-braya,”tegasnya.
Sebelumnya, Bupati Badung Nyoman Giri Prasta yang tampil dengan pakaian adat Bali serba hitam, mengatakan bahwa konsep pembangunan Bali ke depan harus lebih diarahkan ke “one Bali one management” lantaran konsep ini sangat cocok bagi pulau sekecil Bali karena dari satu kota kabupaten ke kabupaten lainnya sangat berdekatan. Karenanya mudah dijangkau dalam satu sampai dua jam saja. Sayangnya konsep Giri Prasta ini perlu dijabarkan lebih luas untuk agar dipahami lebih jauh oleh masyarakat. //don
Leave a Reply