Bandara Ngurah Rai Ditutup 24 Jam

Tuban-Badung, Berita Fajar Timur.com
Perkembangan terkini dalam pantauan media ini di Bandara Ngurah RaiĀ  tampak senyap. Tidak ada gemuruh pesawat terbang baik yang hendak takeoff maupun yang akan landing. Hal tersebut merupakan dampak perpanjangan keputusan pihak Otoritas Bandara sesuai rapat pada 28 November pukul 01.00 Wita bertempat di Ruang EOC Bandara. Rapat lanjutan dalam rangka evaluasi 6 (enam) jam perkembangan penutupan operasional Bandara Ngurah Rai terkait Erupsi Gunung Agung yang dipimpin oleh GM Angkasa Pura I dan Kaotban Bali Nusra.

Rapat dihadiri oleh :
GM Angkasa Pura I, Ka Otban Bali Nusra,
Danlanud Ngurah Rai, PTS Dirut Operasi Penerbangan AP1, Dirut Hubungan Luar Negeri, GM. Airnav Cabang Denpasar,
Ka BMKG Ngurah Rai, Ketua AOC Denpasar, Ka Perhubungan Prov. Bali,
Kapolsek KP3U Bandara IGNR, Basarnas Bali, AMC Bandara IGNR, PKPPK Bandara IGNR, GM masing-masing Maskapai Airlines IGNR.

Kepala Otoritas Bandara menyampaikan bahwa rapat ini adalah rapat lanjutan evaluasi keputusan tentang langkah selanjutnya dalam menangani dampak erupsi Gunung Agung. Pantauan terakhir dari VAC Darwin, debu mulai mengembang yang kita takutkan adalah jika kita secara visual mengamati abu dilapangan memang tidak terlihat namun pencitraan satelit himawari masih berwarna merah padahal sudah terguyur hujan lebat. Kita berharap pelayanan di Bandara IGNR maksimal dan tepat walaupun berada dalam kondisi seperti sekarang ini,”jelasnya.

Sementara itu, Bambang dari BMKG mendapatkan,” berdasarkan pantauan pukul 00.00 Wita Gunung Agung masih erupsi abu vulkanik dengan ketinggian mencapai 3.000 meter dari kawah, kemungkinan erupsi masih berlangsung karena lava sudah berada diatas. Jadi berdasarkan paper test tidak ditemukan abu vulkanik namun menurut data satelit masih berwarna merah diatas Bandara. Besok kemungkinan hujan akan berlangsung pada siang sampai sore. Abu Vulkanik kemungkinan masih menyebar disekitar Bandara karena semakin tinggi debu erupsinya maka angin akan mengarah ke barat karena diatas angin bergerak kearah barat. Untuk dampak terhadap Bandara Juanda Surabaya masih belum dapat dipastikan menunggu perkembangan erupsi Gunung Agung.

Menurut laporan yang diterima Eko selaku GM Airnav, mengatakan,” ada laporan dari pilot yang berkoordinasi dengan Airnav Makasar bahwa berdasarkan update informasi ada maskapai penerbangan dari lombok ke makasar kemarin sore pilot mencium bau belerang sehingga kita sulit untuk memutuskan apalagi arah angin mengarah ke Barat. Kami dari Airnav menyarankan bandara tetap closed,”tegasnya.

Hal serupa disampaikan dari perwakilan Airlines,” kami intinya mengutamakan security. Seluruh penerbangan Garuda Indonesia, Airasia dan maskapai lain sudah dicancel untuk penerbangan besok. Kami menginginkan bandara jika dibuka waktunya panjang,”harapnya.

Danlanud Ngurah Rai yang intinya memang saat ini kita dalam tekanan namun data masukan ttg perkembangan abu vulkanik sudah jelas jadi kami setuju untuk Notam diperpanjang.

Demikian juga halnya Pts Dirut AP1 meminta agar Airlines secara dini menginformasikan bahwa Bandara IGNR tetap diclosed sehingga airlines yang destinasi tujuan Bali agar tetap ditempat sehingga akan sedikit pengalihan ke bandara lain dengan maksud tidak menumpuk di salah satu bandara.

Dengan demikian, Bandara masih dinyatakan perpanjangan CLOSED 24 jam kedepan menunggu dampak abu vulkanik benar-benar clear namun demikian tiap 6 jam akan dilaksanakan rapat evaluasi. (tim)

 

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*