
Denpasar, Berita Fajar Timur.com.
Pangdam IX/Udayana Mayor Jendral TNI Komaruddin Simanjuntak bersam Danrem 163/Wirasatya Kolenel Arh. I Gede Widiyana pada hari Minggu tanggal 24 Desember 2017 memantau keamanan perayaan malam natal di gereja GBI Lembah Pujian ROCK Denpasar.
Pada kesempatan itu, Pangdam Komaruddin Simanjuntak kepada sejumlah wartawan mengatakan, “Dalam pengamanan perayaan hari Natal meyakinkan kepada umat Kristiani agar tidak ada keraguan untuk beribadah. Sejumlah personil TNI dan Polri bersiaga penuh dalam menjaga kelancaran prosesi ibadah,” tegasnya.
Pengamanan secara statis dan dinamis disiagakan personil TNI ditempatkan dalam geraja. ” Kami akan selalu ada didalam hati umat Kristiani untuk melaksanakan ibadah ini ” jelasnya
Pangdam IX/Udayana dalam pengamanan perayaan natal ini menerjunkan 2/3 pasukan yang ada di wilayah Bali, NTT, NTB.
Secara keseluruhan jumlah personil TNI dibawah komando Pangdam IX/Udayana ada 18 ribu orang.
“Aparat keamanan lebih baik mencegah dari pada menunggu kejadian.
Kami bersama polisi, ormas bersama-sama menjaga umat Kristiani yang sedang beribadah,”tegas Pangdam.
Disebutkan, pelaksanaan pengamanan direncanakan sampai tahun baru dan diharapkan keamanan terkendali. Potensi kerawanan keamanan di Bali tidak begitu signifikan dan yang menjadi kerawanan adalah situasi Gunung Agung. Pangdam menghimbau kepada semua agama untuk berdoa agar bisa tenang.
“Dalam pengamanan ini juga TNI telah menyiapkan pasukan cadangan yang disiagakan bilamana diperlukan. Untuk diketahui, baik di ketentaraan maupun di kepolisian, pasukan cadangan adalah pasukan terkuat. TNI sendiri ada 1 bataliyon pasukan cadangan,” tegasnya.
Pangdam berharap kepada umat Kristiani untuk beribadah dengan baik dengan penuh rasa aman dan nyaman serta tidak ada keraguan untuk beribadah karena aparat keamanan senantiasa bersiaga dan menyatu dengan umat Kristiani yang sedang melakukan ibadah.
Sementara itu, di Gereja Katholik Santo Yoseph Denpasar, umat Katholik mengikuti misa malam Natal dilaksanakan dua kali yakni pada pukul 19.00 dan 10.00 wita. Di Gereja pertama yang didirikan umat Katholik Denpasar yang terletak di Jalan Kepundung itu, penjagaan aparat keamanan dari kepolisian tidak begitu ketat. Hal itu nampak dari tidak adanya pemeriksaan khusus satu persatu umat yang mengikuti misa pada pukul 19.00 wita.
Kecuali aparat menutup jalan untuk memberi kesempatan umat untuk menggunakan jalan mengikuti ibadah lantaran tidak tertampung lagi di dalam ruangan Gereja yang berukuran kecil ini.
Meski turun disela-sela misa perayaan Malam Natal(24/12/2017), namun umat Katholik tampak tetap mengikuti perayaan ini dengan khusuk. //don
Leave a Reply