
Tabanan, Berita Fajar Timur.com-
Pemerintah Kabupaten Tabanan mulai tahun 2018 segera menerapkan parkir elektronik (e-parkir). Penerapan parkir model jaman now ini merupakan yang pertama diterapkan di Provinsi Bali.
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Tabanan Drs. Agus Harthawiguna menjelaskan,”kebijakan e-parkir ini sejalan dengan kebijakan nasional untuk menerapkan e-parkir pada tahun 2018 di Tabanan. Dengan menggunakan sistem parkir elektronik akan sangat bermanfaat dari semua sisi. Masyarakat akan diberi kepastian berapa lama akan parkir. Sedangkan dari sisi ruang parkir yang terbatas bisa lebih terkendali karena selama ini masyarakat sering kali parkir tanpa pembatasan jam sedangkan masyarakat lain membutuhkan parkir tapi tidak mendapatkan tempat parkir,”ungkapnya pada Kamis (27/12/2017).
Lanjut,”masalah kebocoran dana parkir dengan sistem manual selama ini bisa dikendalikan dengan sistem e-parkir. Termasuk pengendalian lalu lintas juga merupakan ranah kita, karena itu diharapkan masyarakat yang membutuhkan parkir mendapatkannya. Ada tempat parkir, tapi diisi oleh masyarakat yang tidak berkepentingan sehingga kedepan dengan sistem ini parkir bisa lebih optimal,”ucapnya.
Pelaksanaan parkir elektronik tahun 2018 dimulai dengan menyiapkan tiga lokasi di tepi jalan umum. Sebagai “pilot project” dilaksanakan di Jalan Gajah Mada, Jalan Gunung Batur dan Jalan MH Thamrin. Direncanakan ditempatkan 15 mesin parkir ditambah 8 mesin yang dibawa langsung tukang parkir diperuntukan parkir mobil.
Kata Agus Harthawiguna, “meski penerapan e-parkir ini membutuhkan waktu yang cukup lama untuk sosialisasi kepada masyarakat, namun hal ini harus diterapkan karna selain praktis, masyarakat tidak perlu membawa cash money demi menghindari tindak kejahatan (pencopetan dan perampokan),”ujarnya.
Untuk mendapatkan e-money, Pemkab Tabanan akan bermitra dengan Bank BNI 46 karena dinilai lebih siap dalam pengadaan e-money dan IT. “Namun kita tetap berkoordinasi dengan Bank BPD Bali,”tuturnya.
Sistem parkir elektronik harus dipahami masyarakat , suka atau tidak, harus dimulai dan memang butuh waktu mensosialisasikannya.” Nantinya sudah pasti ada pro dan kontra, tapi harus dilaksanakan karena sistem ini akan mengurangi pergerakan uang tunai dilapangan dan kebiasaan membawa uang tunai bisa dikurangi.
Semangatnya menggunakan teknologi untuk pelayanan parkir yang lebih optimal,”terangnya.
Untuk ruas parkir yang akan dijadikan pilot project akan dipasang kurang lebih 2 sampai 3 alat parkir elektronik yang di backup petugas parkir. Petugas parkir menunggu masyarakat yang memarkir kendaraanya sekaligus membantu tentang tata cara pembayaran.
Ditargetkan bulan Juni 2018 sudah bisa terlaksana karena butuh waktu penyiapan alatnya yang berkorelasi dengan Bank BPD selaku lembaga kas daerah. Bulan Maret alat-alat sudah terpasang. Sedangkan pembelian e money walaupun masih terbatas seperti alpha mart, tetapi masyarakat harus mulai mengerti dimana harus beli e money.
“Mindset (pola pikir) masyarakat harus diubah, ini yang membutuhkan waktu dan proses yang panjang tetapi itu harus berjalan,” tegasnya. //don
Leave a Reply