Diduga Korupsi, Mahasiswa Laporkan Kades Tutuhu ke DPMD dan Inspektorat

Morotai, BERITAFAJARTIMUR.COM
Tiga orang mahasiswa yang mengatasnamakan mahasiswa Desa Tutuhu Kecamatan Morotai Selatan Barat (Morselbar), pada Senin (30/07/2018) pukul 12.00 WIT melakukan aksi unjukrasa di depan kantor bupati Pulau Morotai. Namun, Berselang waktu 5 menit melakukan aksi, Kades Tutuhu Elly Karatahi bersama dengan perangkat desanya mencegat tiga mahasiswa agar masalah internal desa harus diselesaikan di desa. Sehingga ketiga mahasiswa yang membawa atribut bendera merah putih langsung berhenti sejenak di samping kantor bupati. Dalam melakukan aksinya tidak ada satupun pejabat pemerintah daerah yang turun melihat aksi ketiga mahasiswa tersebut.

Korlap aksi Jufry Bayar, dalam pernyataannya menjelaskan indikasi praktek penyalagunaan Dana Desa oleh Kades Tutuhu Elly Karatahi sebesar Rp. 104.020.000 dalam kurung waktu tiga tahun yaitu anggaran 2015, 2016 dan 2017. Dengan rincian sebagai berikut pada 2015, pekerjaan pembuatan lapangan Bola Volly sebesar Rp.10 juta tidak selesai. Pada 2016, pengadaan tenda Rp.15 juta, pembangunan gedung PAUD Rp.11.520.000, honor dan akomodasi penyuluh budidaya kacang tanah Rp.5 juta, pengolahan pengasapan tertutup ikan Rp.7.500.000. Pada 2017, pembangunan rumah sehat 1 unit Rp.35 juta, bantuan pendidikan Rp.20 juta, pengadaan motor dinas yang tidak sesuai dengan juknis yang ada Rp.20 juta, pembangunan lahan pemukiman masyarakat Rp.5 juta, cangkul dan garu rumput Rp.6 juta. Oleh karena itu, sesuai dengan UU Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa pasal 26 ayat (4) poin F bahwa Kepala Desa berkewajiban melaksanakan prinsip tata pemerintahan desa yang bersih dan bebas dari korupsi. Namun, prinsip tersebut telah dicabik-cabik oleh fakta lapangan.

“Kami meminta kepada penegak hukum dalam hal ini Kejari, Polres dan Inspektorat agar melakukan penyelidikan terkait dengan dugaan kasus penyalagunaan DD oleh Kades Tutuhu”, tegasnya. Setelah itu, ketiga mahasiswa ini langsung menuju kantor Dinas PMD dan Inspektorat untuk menyerahkan laporan tertulis.

“Jika tuntutan ini tidak diakomodir, maka kami tidak segan-segan melakukan aksi susulan dengan kekuatan massa yang lebih besar lagi”, kata Jufry yang juga mahasiswa Fakultas Hukum Unkhair Ternate.

Sementara, Kades Tutuhu Elly Karatahi saat dikonfirmasi di kantor bupati, mengungkapkan terkait dengan laporan dari mahasiswa tersebut tidak mempunyai bukti yang cukup kuat dan mendasar. Oleh karena itu, kami menganggap mahasiswa hanya mencari-cari kesalahan pemerintah desa dan merusak citra masyarakat desa Tutuhu secara umum.

“Kami menganggap laporan yang disampaikan oleh mahasiswa tidak mempunyai bukti yang cukup kuat, serta mencari-cari kesalahan pemerintah desa Tutuhu”, katanya.(oje)

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*