Beritafajartimur.com (Denpasar) Kejuaraan berskala internasional ‘The 4th Indonesia Soft Tennis Championship 2018’ dilangsungkan di Lapangan Tenis KONI Kreneng, Denpasar, pada tanggal 27 November – 2 Desember 2018.
Pembukaan acara ditandai dengan pelepasan balon ke udara oleh Ketua Umum Koni Bali Ketut Suwandhi didampingi Ketua Pelti Bali I Ketut Rochineng dan Sekjen Pesti Pusat Agus Rosadi.
Ketua Umum Koni Bali Ketut Suwandhi ketika dijumpai di Lapangan Koni, Denpasar, pada Rabu (28/11/2018) mengatakan pihaknya menyambut baik dan mengapresiasi diadakan kejuaraan soft tennis berskala internsional yang diadakan di Bali.
“Sebenarnya tahun 2015, kejuaraan soft tennis pernah diadakan di Nusa Dua, setelah itu dilangsungkan di luar negeri. Dan tahun 2018 ini, kejuaraan soft tennis kembali diadakan di Bali,” katanya.
Menurut Suwandhi, kejuaraan berskala ini diikuti 60 peserta dari Indonesia, Korea, Canada dan India. “Diharapkan melalui penyelenggaraan kejuaraan soft tennis ini, semoga membangkitkan potensi sport tourism di Bali,” harapnya.
Ketua Pelti Bali I Ketut Rochineng menambahkan, soft tennis merupakan cabang olah raga baru di indonesia. Meski demikian, respon antusias masyarakat tetap terlihat, sehingga setiap pertandingannya banyak mendapat perhatian.
“Sebelumnya sempat vakum dua kali pada tahun 2016 dan 2017 dan diadakan di luar negeri, namun kali ini kejuaraan soft tennis dibangkitkan kembali,” ujar Rochineng.
Dia melanjutkan, meski soft tennis tergolong olahraga baru, namun diharapkan nanti cepat berkembang di Tanah Air. Termasuk di Bali.
“Olahraga soft tennis berbeda dengan tenis. Baik dari sistem penilaian atau jenis bola yang digunakan. Semoga dengan diadakannya kejuaraan ini, mengangkat citra soft tennis di mata masyarakat,” katanya.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Persatuan Olahraga Soft Tennis Indonesia (Pesti) Agus Rohadi mengatakan diadakannya kejuaraan Soft Tennis Internasional di Bali ini selain untuk mempopulerkan olahraga tersebut juga karena Bali adalah daerah tujuan wisata terkenal di dunia. “Selain untuk mempopulerkan olahraga Soft Tennis, Bali adalah salah satu DTW terkenal dunia sehingga kejuaraan ini diadakan di Bali,”tuturnya. Dikatakan, kejuaraan Soft Tennis ke 4 kalinya ini bertujuan menjaring bibit-bibit muda di cabang olahraga ini juga sebagai ajang penjaringan atlet untuk berlaga di SEA Games Philipina tahun 2019.
Agus Rohadi, kurangnya minat keikutsertaan negara-negara di kawasan Asean dan Asia lainnya dalam kejuaraan tahun 2018 ini dikarenakan dalam waktu bersamaan negara-negara yang bersangkutan kebetulan mengikuti kegiatan keolahragaan di negaranya masing-masing. “Bukan karena mereka tidak berminat, namun dalam waktu bersamaan ada kegiatan kejuaraan di negaranya sehingga tidak bisa berpartisipasi di kejuaraan Soft Tennis tahun ini,”terangnya.
(Donny Parera)
Leave a Reply