Drs. Nengah Madiadnyana, MM: Tinggi, Minat Anak Masuk SMK

Beritafajartimur.com (Denpasar)
Gelar apel memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tanggal 2 Mei yang jatuh pada hari ini, Kamis (2/5/2019) dilaksanakan Civitas SMK PGRI 3 Denpasar dihalaman sekolah tersebut di Jalan Drupadi, Kota Denpasar.
Kepala Sekolah Drs. I Nengah Madiadnyana, MM, bertindak selaku komandan upacara.

Usai upacara, Drs. I Nengah Madiadnyana, MM, menjawab sejumlah media terkait pandangan bahwa lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) lebih siap bekerja ketimbang sekolah umum seperti SMA. Hal tersebut merupakan daya tarik tersendiri bagi calon siswa lantaran seusai menyelesaikan pendidikannya di SMK bisa langsung kerja. Tingginya minat orangtua menyekolahkan anaknya di SMK, memang tidak terlepas dari kualitas tamatan SMK yang mampu langsung terserap oleh pasar kerja sekaligus bisa menciptakan lapangan kerja sendiri setelah tamat.

“Meski ada isu di tingkat nasional yang menyebutkan tamatan SMK banyak yang tak terserap, tetapi hal itu tak terjadi di Bali. Bahkan minat ke SMK semakin bertambah,” ujar Kepala Sekolah SMK PGRI 3 Denpasar, Drs. I Nengah Madiadnyana, MM, Kamis (2/5/2019) di sela-sela peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2019 yang dilaksanakan di halaman sekolah setempat.

Menurut Nengah Madiadnyana, daya serap tamatan SMK di Bali sangat tinggi. Terbukti begitu tamat, ada yang langsung kerja mencapai 80 persen, selebihnya berwiraswasta dan melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
“Khususnya di SMK PGRI 3 Denpasar sejak dibuka pendaftaran sudah banyak orangtua yang menitipkan anak didiknya,” tuturnya. Untuk diketahui, SMK PGRI 3 Denpasar membuka dua jurusan Perhotelan dan Tata Boga. Daya tampung sekolah yang terletak di Jalan Drupadi Kota Denpasar pada PPDB tahun ini direncakan seimbang antara yang tamat dan baru masuk.

Terkait pendidikan di Bali dalam pandangan Madiadnyana, “secara umum berjalan dengan baik. Indikator itu terlihat dari kualitas tenaga pendidik yang terus meningkat secara profesionalitas, ditunjang pula fasilitas pendukung belajar mengajar yang semakin baik juga prosesnya berjalan dengan baik,”jelasnya.
Menjawab masih maraknya kenakalan remaja yang belakangan ini terjadi di kalangan pelajar menurutnya semua pihak agar ikut mengawasi perkembangan siswa.

Lanjutnya, selain di sekolah, peran orangtua dan masyarakat juga sangat diperlukan. Intinya pendidikan itu bukan sebatas menyelesaikan kurikulum, namun yang tak kalah penting adalah berjalannya pendidikan berkarakter. Pendidikan karakter inilah yang mestinya terus ditanamkan kepada siswa dengan tujuan agar lebih memahami etika, sopan-santun dan memiliki kedisiplinan.

Kemudian, terkait Hardiknas, Madiadnyana mengingatkan pentingnya semboyan Ki Hajar Dewantara agar menjadi pedoman yakni “ing ngarso sung tuludo, ing madyo mangun karso dan tut wuri handayani”. Madiadnyana juga mengingatkan dengan makin majunya teknologi digital, membawa resiko plus minus. Dimana arus informasi sangat cepat. Dan sesuai kodratnya munusia selalu ingin tahu.

“Jadi yang penting iman harus kuat dan peran keluarga dalam membimbing serta mengawasi anaknya. Jadi dikembalikan juga pada individu masing-masing. Peran orang tua sangat penting dalam mendidik anak-anaknya. Sesibuk apapun orang tua harus membagi waktu bagi buah hatinya. Anak-anak butuhkan itu,”pungkasnya. (Donny Parera)

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*