
Rektor Universitas Bali Internasional, Prof. Dr. dr. I Made Bakta, SpPD-KHOM membuka tirai papan nama Universitas Bali Internasional.
Beritafajartimur.com (Denpasar, Bali)- Lompatan yang bagus, Institut Ilmu Kesehatan (IIK) Medika Persada Bali yang berdiri 4 tahun silam, hari ini, Kamis (31/10) secara resmi naik status. Peresmian perubahan status dari Institut menjadi Universitas berdasarkan Surat Keputusan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia nomor 955/KPT/I/2019 tanggal 10 Oktober 2019. Dengan demikian, lembaga pendidikan tinggi yang berada di bawah naungan Yayasan Anugerah Husada Bali Indonesia itu berubah status menjadi Universitas Bali Internasional (Unbi). Serah terima SK Menristekdikti tersebut dilakukan Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah VIII, Prof. Dr. I Nengah Dasi Astawa, M.Si. kepada Ketua Yayasan Anugerah Husada Bali Indonesia, Dr. I Nyoman Gede Astina, M.Pd.,CHA.,CHT., yang diwakili Bendahara Yayasan Dr. I Ketut Sugiarta, SE, MM., di kampus setempat, Kamis (31/10).
Rektor Universitas Bali Internasional, Prof. Dr. dr. I Made Bakta, SpPD-KHOM mengatakan perubahan status dari institut menjadi universitas itu dibarengi dengan penambahan satu program studi (prodi) baru, yakni Prodi Bisnis Digital.
“Kami berubah dari institut yang hanya boleh mengelola satu rumpun ilmu saja menjadi universitas yang boleh mengelola semua rumpun ilmu. Intinya, bagaimana kami bisa mengabdi lebih luas lagi bagi masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat Bali dalam bidang pendidikan tinggi,” ucap mantan Rektor Universitas Udayana itu. Prodi Bisnis Digital, menurut Prof. Bakta merupakan respons pihaknya menghadapi era revolusi industri 4.0.
“Kami harapkan mendapat respons dari masyarakat, khususnya yang tidak ingin ketinggalan dalam revolusi industry 4.0,” terangnya.
Yayasan Anugerah Husada Bali Indonesia juga menyambut baik perubahan status dari institut menjadi universitas. Bendahara yayasan, Dr. I Ketut Sugiarta, MM. berharap Universitas Bali Internasional menjadi kampus yang diperhitungkan di dunia pendidikan sekaligus bermanfaat bagi masyarakat luas, khususnya Kota Denpasar.
“Kita akan mengembangkan sayap ke dunia internasional sesuai dengan visi-misi Yayasan,” tandasnya sembari menambahkan, Universitas Bali Internasional saat ini memiliki 1.000 lebih mahasiswa. Dengan dibukanya prodi baru Digital Bisnis diharapkan akan mampu mendongkrak jumlah peserta didik. Optimisme Prof Made Bakta terhadap Prodi baru tersebut lantaran diluar Unbi, ada 3 Perguruan Tinggi di Jawa yang membuka prodi Bisnis Digital. Sedangkan di Bali baru dibuka di Unbi mulai tahun ajaran baru 2019/2020.
Sementara itu, Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah VIII, Prof. Dr. I Nengah Dasi Astawa, M.Si. menegaskan perguruan tinggi yang tak berkualitas pasti ditinggalkan oleh masyarakat. Oleh karenanya dia menyambut hangat perubahan bentuk Institut Kesehatan Medika Persada Bali menjadi Universitas Bali Internasional. Semua kampus yang prodi-nya kurang mendapat apresiasi pasar, jelasnya wajib dikembangkan melalui merger maupun akuisisi. “Kita melihat ada dua hal yang penting. Pertama, PT yang kurang bergairah kita akuisisi atau merger sehingga menjadi lebih kuat. Kedua, dengan bergabungnya (merger,red) proses pembelajaran menjadi lebih bagus karena tenaga terkonsentrasi mendukung apa yang disebut dengan kualitas. Saya selalu mendorong seluruh perguruan tinggi yang mau mengembangkan diri untuk peningkatan kualitas karena sekarang jawabannya ada di kualitas,” tutupnya.
(BFT/DPS/don)
Leave a Reply