Pelepasan Gabungan SMK TI Global Bali Secara Virtual Dihadiri Dirjen Pendidikan Vokasi Kemendikbud

Beritafajartimur.com (Denpasar)
Pelepasan Siswa Kelas XII SMK TI Global Bali secara virtual sangat istimewa karena dihadiri Dirjen Pendidikan Vokasi Kemendikbud RI Wikan Sakarinto, PhD., pada Sabtu (6/6/2020). Live video conference (Vidcon) dihadiri Ketua Yayasan Widya Dharma Shanti Prof Dr I Made Bandem, MA., Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga Propinsi Bali, Boy Jayawibawa, Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah VIII, Prof Dasi Astawa, Pembina, Pengawas dan Para Pengurus Yayasan Widya Dharma Shanti Denpasar dan juga para siswa kelas XII dan orang tua mereka masing-masing. Tidak kurang dari 900an orang, termasuk para Kepala Sekolah SMK Bali Global se-Bali, Para Pimpinan Unit Pendidikan dan Unit Usaha di Lingkungan STIKOM Bali yang terlibat dalam Vidcon ini.

Rektor ITB STIKOM Bali selaku Ketua Panitia Pelepasan Daring Gabungan Kelas 12 SMK Bali Global Se Bali Dr. Dadang Hermawan, dalam sambutannya tidak lupa menghaturkan
Puji dan syukur kepada Tuhan YME atas segala limpahan rahmat dan karuniaNya sehingga pada hari ini dapat berkumpul bersama dalam acara pelepasan siswa kelas 12 secara daring dari 7 SMK Bali Global se-Bali yang merupakan anggota Grup STIKOM Bali.

“Pada kesempatan ini yang merupakan pelepasan secara daring pertama di Bali untuk kelas XII SMK, ijinkan saya melaporkan bahwa jumlah siswa kelas 12 yang akan dilepas adalah sejumlah 890 orang dengan rincian sebagai berikut SMK TI Bali Global Denpasar: 429 Orang, SMK TI Bali Global Singaraja: 59 Orang, SMK TI Bali Global Badung: 105 Orang, SMK TI Bali Global Jimbaran Badung : 114 Orang, SMK TI Bali Global Karangasem: 76 Orang, SMK TI Bali Global Klungkung: 23 Orang
SMK Bali Global Abiansemal Badung
(dh. SMK Pandawa Abiansemal): 84 Orang,” paparnya, Sabtu (6/6/2020).

Mengakhiri sambutannya, Dadang Hermawan mengatakan,” akhirnya kepada para siswa yang akan dilepas kami ucapkan selamat dan sukses untuk anda semua dengan harapan dapat menggunakan ilmu, keterampilan dan wawasan yang diperoleh selama ini untuk kepentingan pribadi anda, keluarga, bangsa dan negara Republik Indonesia yang tercinta ini. Kepada yang saya hormati Pembina Yayasan Widya Dharma Shanti Denpasar, Kepala Disdikpora Propinsi Bali dan yang kami hormati Dirjen Pendidikan Vokasi kami mohon perkenan untuk memberikan arahan,” terangnya.

Sementara itu, Dirjen Pendidikan Vokasi Kantor Kemendikbud Wikan Sakarinto, mengatakan, kenyataan dalam dunia industri yang dibutuhkan adalah kompetensi. Namun, kompetensi yang dimiliki saat ini perlu terus diasah seiring berkembangnya dunia teknologi dan perubahan-perubahan yang ada.

“Semakin kita belajar, semakin kita merasa harus terus belajar. Kalau kita merasa sudah belajar dan merasa pintar, yang ditemukan adalah kesesatan,” kata Wikan.

Ia menambahkan, dalam dunia industri ada tiga kompetensi yang harus dikuasai yakni: hard skill, soft skill dan integritas atau well being.

Hard skill menjadi kemampuan spesifik yang harus dimiliki untuk sebuah pekerjaan tertentu. Sedangkan soft skill menjadi atribut diri serta kemampuan berkomunikasi yang merupakan sifat bawaan yang tidak dipelajari secara formal.

“Kedua kemampuan itu akan dibungkus integritas, attitude, fighting spirit atau well being. Sepintar apapun kalau tidak didukung dengan integritas bukan menjadi apa-apa,” kata Wikan. (BFT/DPS/Donny MP. Parera)

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*