Proyek Rehabilitasi Belum Kelar, Petani Lembor Terancam Melarat

Beritafajartimur.com (Labuan Bajo-Mabar) | Proyek pengerjaan Rehabilitasi Jaringan Permukaan Kewenangan Pusat Daerah Irigasi di Lembor Kabupaten Manggarai Barat Tahun Anggaran 2020, hingga saat ini masih dalam tahap pengerjaan. Sejumlah Petani pun terancam melarat karena tidak dapat melakukan aktivitas di persawahan. Apa lagi ribuan hektar sawah mereka tidak dialiri air.

Sumardi, Kepala Desa Siru Kecamatan Lembor mengatakan, sejumlah Petani di Desanya menjadi terdampak dari pengerjaan rehabilitasi ini. Dijelaskannya, sejumlah petani masih bingung lantaran Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat belum memberikan kepastian terkait persoalan ini.

“Sekarang sudah memasuki musim hujan, petani persawahan irigasi Lembor bingung mau tanam apa di persawahan,” kata Sumardi kepada Beritafajartimur.com, Sabtu 30 Oktober 2021.

Sumardi mengharapkan, Pemerintah Kabupaten Mabar sebaiknya secepat mungkin memberikan kepastian kepada para petani persawahan Lembor. Sebab belum diketahui,
kapan persawahan mereka dialiri air, dan sampai kapan proyek rehabilitasi itu akan berakhir.

“Belum ada kepastian dari Dinas Pertanian kapan air akan dilepas, dan sampai kapan proyek rehabilitasi ini akan berakhir,” papar Sumardi dengan nada kesal.

Parahnya lagi, lanjut Sumardi, saat ini stok beras masyarakat sudah mulai menipis, bahkan ada warga yang sudah membeli beras dari luar Lembor. “Belum ada intervensi dari Pemda terkait penanganan dampak proyek rehablitasi ini,” katanya.

Sumardi pesimis, jika pemerintah melepas air di bulan Desember, berarti masyarakat dan para petani Lembor baru bisa menikmati hasil panen di bulan Mei 2022. Sementara masyarakat Lembor sendiri, mengandalkan sektor pertanian sawah sebagai sumber kehidupan mereka.

“Kalo saja misalnya, bulan Desember Pemerintah lepas air, itu artinya sekitar Mei baru warga bisa panen padi,” tutupnya.

Untuk diketahui, selain Petani di Desa Siru, ada pun para petani lainnya yang terkena dampak di Kecamatan Lembor akibat proyek ini, di antaranya Desa Wae Kanta, Desa Pondo, Desa Golo Ndeweng, Desa Wae Bangka, Desa Wae Mowol, Desa Pong Majok, Desa Liang Sola, Desa Daleng, Desa Poco Rutang, Kelurahan Tangge, Desa Ponto Ara, Desa Ngancar, Desa Wae Wako, dan Desa Poco Dedeng.**

Penulis: Yoflan Bagang
Editor: Febriano Kabur

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*