18 Siswa Terpapar Covid-19, SMA Negeri 1 Denpasar Berlakukan Pembelajaran Online

Beritafajartimur.com (Denpasar-BALI) | PTM di SMA Negeri 1 Denpasar belum lama berjalan. Pihak sekolah kembali memberlakukan sistem pembelajaran online.

Penerapan pembelajaran online tersebut dikarenakan 18 Siswa di SMA Negri 1 Denpasar diketahui terpapar Covid-19.

Atas dasar itu pihak sekolah pun kembali meliburkan siswanya selama 14 hari.

“Karena ini namanya cluster Sekolah. Kita lockdown selama 14 hari. Kelas 10, 11, dan 12 sudah kita Steril selama 14 hari,” kata Drs. AA Gede Bagus Supartapa, M.Pd., selaku Wakasek Kesiswaan seizin Kepala Sekolah M. Rida, pada Jumat (28/1/22).

Ia menuturkan, Cluster PTM ini diluar dugaan sekolah lantaran pihaknya selama PTM dimulai sudah mengikuti dan menerapkan secara ketat terkait protokol kesehatan (Prokes).

“Sesuai Prokes di SMA Negeri 1 sudah kita laksanakan di depan di belakang sudah ada tempat cuci tangan, pengukuran suhu badan dan hand sanitizer. Semua tersedia. Tapi baru satu bulan PTM berjalan, muncul kasus terpapar di kelas 10 IPS. Setelah itu Dinas Kesehatan melakukan tracing terhadap keluarga siswa. Semuanya negatif,” ungkapnya, sembari menyatakan,” bingung juga karena di keluarga hasilnya negatif.”

Lanjutnya, setelah itu pihaknya melakukan cek secara keseluruhan dan dari situ ketahuan bahwa di kelas IPS itu ternyata terpapar Covid-19 kemudian pihaknya langsung sterilisasi PTM.

“Setelah satu dua orang terpapar, kita telusuri itu sama walinya. Kita tracing di Puskesmas, ada 6 orang lagi yang positif. Terus setelah itu kita tracing lagi di kelas IPS dan akhirnya sampai batas akhir itu 16 orang terpapar Covid. Dan terdapat 2 orang di IPA 1 Kelas X sehingga total 18 orang yang terpapar Covid-19 di SMA 1 Denpasar. Dan dengan adanya kasus ini, kita langsung Swab termasuk rekan-rekan Guru yang hasilnya negatif. Untuk menindaklanjuti agar tidak meluas, maka semua ruang belajar kita semprot desinfektan,” jelasnya.

Setelah melakukan penelusuran terhadap siswa dan hasilnya cukup banyak yang terpapar kemudian pihak sekolah di panggil Dinas PPO untuk melakukan sterilisasi terhadap PTM selama 14 hari.

“Kita dipanggil dari dinas disuruh untuk belajar di Rumah selama dua Minggu,” tuturnya.

Sementara itu pihak sekolah juga selama sterilisasi tetap melakukan pemantauan melalui wali kelas khususnya bagi siswa terpapar yang sedang melaksanakan karantina.

“Kita tugaskan wali kelas untuk terus koordinasi bersama gurunya agar proses belajar daring tetap dilaksanakan,” jelasnya.

Terkait PTM kembali dibuka pasca sterilisasi karena sebagian siswa terpapar virus. Pihaknya belum bisa memastikan kapan akan kembali PTM.

“Kita masih pantau kalau suasana kembali normal, kita Kembali PTM lagi,” tutupnya.(BFT/DPS/Donny Parera)

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*