Yayasan Panji Ibrahim Foundation Galang Dana Pengadaan Kapal Boat bagi Anak-anak SD Pulau Rinca

BERITAFAJARTIMUR.COM (Canggu-Badung-BALI) | Acara Launching Penggalangan Dana Sunday Sessions for A Boat School Charity akan dilaksanakan pada hari Minggu, 25 September 2022 Pukul 19.00 PM di Deus Temple Of Enthusiasm, Jalan Batu Mejan, Pantai Canggu, Badung, Bali. Acara ini diadakan untuk menggalang dana bagi pengadaan sebuah kapal kecil yang akan didedikasikan bagi anak-anak Siswa Sekolah Dasar di kampung Kerora di Pulau Rinca, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur.

Niat yang tulus ikhlas untuk membantu anak bangsa di pelosok Desa di Pulau Rinca ini dikemukakan Meralda Adam, selakuĀ Founder School Boat Indonesia, saat konferensi pers bersama puluhan wartawan dari berbagai media di Deus Temple Of Enthusiasm, Canggu, Badung pada Jumat, 23 September 2022. Sebelum konferensi pers dilaksanakan pemutaran film yang menggambarkan kondisi di Pulau Rinca tersebut.

Menurut wanita yang jatuh cinta pada pengembangan pendidikan anak-anak kampung pesisir ini menjelaskan bahwa pendidikan merupakan hak setiap warga negara yang dijamin UUD 45. Karena itu, ia pun rela meninggalkan keluarganya untuk berada di tengah-tengah masyarakat, khususnya anak-anak kampung Kerora pulau Rinca. “Saya melihat potensi mereka (anak-anak kampung Kerora, red) cerdas-cerdas layaknya anak-anak perkotaan. Hanya perhatian terhadap mereka masih kurang, terutama masalah transportasi reguler untuk memungkinkan anak-anak ini bisa sekolah dengan baik. Sebab jarak antara kampung Kerora dengan Sekolah SD Rinca cukup jauh. Satu-satunya transportasi harus menggunakan perahu atau kapal penyeberangan,” beber Meralda Adam yang betah berbulan-bulan ada di Pulau yang juga dihuni hewan purba Komodo ini.

Karena itu, pihaknya saat ini tengah melakukan penggalangan dana untuk membeli sebuah kapal Boat Pendidikan (School Boat) berkapasitas 20-30 penumpang yang dilengkapi pula ruang educationtainment bagi siswa-siswi untuk membuat mereka bertambah semangat dalam belajar dan menimba ilmu di sekolahnya.

“Inilah yang kami lakukan sekarang ini menggalang dana lewat digital yaitu croud funding seperti KITABISA dan Donourbox. Target kita juga adalah supaya bisa mengakses CSR. Karena CSR biasanya tidak berkelanjutan, hanya di program tahun pertama seperti ini. Dan program di tahun kedua bisa berbeda. Dan kita pastikan 100 persen program ini akan berjalan,” tutur Meralda Adam.

Sedangkan pengadaan School Boat ini targetnya pada momen Hari Pendidikan Nasional 2 Mei 2023 diserahkan untuk dipakai sebagai sarana angkutan siswa dari kampung Kerora ke sekolah SD Rinca. “Untuk target penyediaan kapalnya dari sekarang sampai tahun depan sudah berjalan. Kami rencanakan pas Hari Pendidikan Nasional 2 Mei 2023, kami serahkan. Dan ini menjadi project besar pertama kami,” jelas Meralda Adam.

Pengadaan kapal boat ini menurut dia membutuhkan dana sekitar Rp 400 juta, karenanya ia berharap kepada pemerintah setempat agar tidak hanya mendukung secara moril namun juga pendanaan. “Untuk pemerintah, mengenai pendidikan berikanlah pendidikan ini menjadi inklusif untuk anak-anak pesisir terutama. Karena potensi anak-anak di wilayah pesisir tidak kalah juga seperti anak-anak di pulau lainnya,” pintanya.

Ia memilih pulau Rinca dalam proyek yang dikerjakan ini karena pulau Rinca itu spesial. Dan itu adalah daerah konservasi yang mana masyarakatnya juga termasuk yang harus dikonservasi pula. “Selama ini branding super premium destination tapi tidak membangun masyarakatnya. Jadi untuk apa kalau masyarakatnya masih terbelakang?,” tanyanya, heran.

Meski demikian, Meralda Adam sangat bersemangat melaksanakan projectnya ini karena mendapat dukungan moril dari Pemda Manggarai. “Dukungan dari Pemda Manggarai Barat sudah pasti iya, kalau yang dulu saya sudah pernah kesana mereka sangat mendukung. Terlebih lagi juga bupati dan camatnya beserta kepala dusunnya juga mendukung program ini. Apalagi ini juga untuk mendukung anak-anak yang ada di pulau yang ada di daerah teritorinya Manggarai,” urainya.

Terkait dukungan ini, lebih lanjut ia katakan,” Dukungan yang kita harapkan tentu bukan hanya dukungan moril tapi juga dana dari pemerintah, karena APBD itu kan pasti besar. Apalagi mereka mengelola pemerintahan yang merupakan super premium destination. Pasti APBDnya sangat besar, tapi berapa persen dari APBD tersebut untuk membangun masyarakat, ini kita tidak tahu. Terutama untuk pengadaan air bersih di pulau Rinca, sama sekali tidak ada air bersih. Mereka harus beli air bersih, kita ini negara kepulauan harusnya banyak air kok malah beli? Jadi krusial sekali adalah masalah air dan pendidikan. Selama ini masyarakat kampung Kerora dan kampung Rinca itu kan membeli air 1 jerigennya itu 5 ribu rupiah. Dan itu harus diangkut dari satu pulau lagi yang di ujung namanya Loh baru. Sumber airnya keluar terus, tidak pernah mati airnya. Tapi untuk menuju kesana mereka butuh kapal dan bensin, maka dari itu mereka menjual air. Kita juga punya solusinya disini, di bali kita ada filter air dan itu dari social impact. Kita akan bekerja sama juga dengan social impact untuk mendapat air bersih. Jadi air dari sumur itu bisa langsung dituang ke filter atau dipergunakan langsung,” paparnya.

Meralda Adam menjelaskan,” Kalau untuk anak-anak di timur programnya baru kapal pendidikan saja. Tapi kalau yayasan itu sudah banyak, ada beberapa program juga yang kita membantu anak-anak di bidang informal. Seperti ini ada di Bali. Kemarin kita baru bekerjasama dengan Bali Life Foundation. Kita kesana membawa musisi, jadi mereka kita ajari bermain musik. Anak-anak yayasan Bali Life Foundation juga next eventnya kita buat charity. Jadi sifatnya masih program-program kecil, program pendidikan informal. Kalau untuk big projectnya ini yang pertama,” tutup Meralda Adam.(Donny Parera)

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*