BERITAFAJARTIMUR.COM (Buleleng-BALI) | Ketua Yayasan Bangun Sastra Dirgahayu Ambara Swari (YBS DAS) Gede Ngurah Ambara Putra mengatakan serangkain menyambut HUT YBS Ke-11 tahun 2022 mengadakan kegiatan Gebyar Budaya Gita Shanti (GBGS) bekerjasama dengan MDA kecamatan dengan tim pengarah dari Widyasaba masing-masing Kecamatan di Buleleng.
Kegiatan ini mendapat apresiasi dari Camat sekaligus memberikan fasilitas kantor Camat sebagai tempat sosialisasi dan teknikal meeting dari kegiatan GBGS ini.
Bahkan dalam setiap pertemuan, Camat selain memberi dukungan sekaligus memberi sambutan, dan membuka GBGS yang diikuti oleh peserta wakil masing-masing Desa Adat di seluruh kecamatan diwilayahnya.
“Melalui GBGS mengadakan lomba mewirama bertemakan Sekar Agung yang diselenggarakan dimasing-masing Kecamatan di Kabupaten Buleleng,” terang Ngurah Ambara, Senin (31/10).
Dikatakan, lomba mewirama yang diselenggarakan ini menggandeng Camat, MDA dan Widyasabha yang ada dimasing-masing Kecamatan di Kabuapten Buleleng.
“Sekaligus nantinya berpartisipasi dalam penyerahan penghargaan berupa piagam, piala dan dana pembembinaan kepada para pemenang lomba mewirama,” ucapnya.
Ngurah Ambara menyampaikan pada saat memberikan penghargaan di Kecamatan Seririt Kabupaten Buleleng, dari Ketua MDA Kecamatan Seririt Ketut Suyasa menyarankan agar dari YBS DAS nantinya bisa terus membuat agenda lomba mewirama.
Bahkan YBS DAS disarankan agar mengadakan lomba mewirama tidak melalui aplikasi zello yang sudah di dwonload di handphone. Namun lomba bisa diadakan secara langsung.
“Begitu pula yang disampaikan oleh Ketua Widiasabha I Made Selamat, yang menginginkan agar masyarakatnya nantinya mau belajar mewirama. Kalau sudah pandai mewirama, kan nantinya bisa juga diterapkan di masyarakat,” kata Ngurah Ambara sesuai yang disampaikan oleh Ketua Widiasabha Kecamatan Seririt.
Sembari menambahkan, begitu pula masukan yang sama dari MDA dan Widyasabha Kecamatan Kubutambahan dan Sawan yang menginginkan agar lomba mewirama ini tidak hanya dilombakan lewat aplikasi zello, namun bisa dilombakan secara langsung.
Namun dari MDA dan Widyasaba Kecamatan Kubutambahan dan Sawan justru memberikan usulan supaya nantinya Gita Shanti lewat mewirama, baik itu bertemakam Sekar Agung maupun Sekar Alit agar bisa dimasukan kedalam muatan lokal pendidikan.
Jika perlu nantinya bersama-sama menyampaikannya ke Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Diadikpora) Kabupaten Buleleng supaya Gita Shanti bisa dimasukan dalam muatan lokal pendidikan.
“Karena melalui Gita Santi ini para siswa akan bisa lebih memahami tentang sastra, baik itu sastra Jawa Kuno atau Bali Kuno,” pungkas Ngurah Ambara sesuai yang disampaikan oleh MDA dan Widyasabha Kecamatan Kubutambahan dan Sawan. Bud
Leave a Reply