Turah Wira: Omed Omedan Tradisi Unik Desa Sesetan Untuk Kalangan Milenial Setelah Nyepi

BERITAFAJARTIMUR.COM (DENPASAR-BALI) | Usai menyambut momen Nyepi Tahun Baru Caka 1945, yang jatuh pada Rabu, 22 Maret 2023, ada tradisi unik yang ada di Desa Sesetan, Denpasar yakni Omed-omedan,
dimana pemuda-pemudi desa saling berciuman.

Tradisi ini sudah dilakukan sejak tahun 2000-an, dan warga di Desa Sesetan memaknai tradisi tersebut sebagai upaya untuk memperkuat rasa asah, asih, dan asuh.

Hal tersebut dikatakan Wakil Ketua DPD Partai Demokrat Bali Dr. Shri I Gusti Ngurah Wira Wedawitry Wedasteraputra Mahendradatta Suyasa, S.Sos., S.H., M.H ketika menyaksikan acara Omed-omedan di Desa Sesetan, Kamis (23/3).

Lanjut Turah Wira, bila dilihat tradisi ini cukup unik, namun bukna berarti tradisi ini ajang untuk mengumbar nafsu birahi, namun tradisi unik digelar saat Ngembak Gni atau sehari setelah perayaan Hari Raya Nyepi.

Yang melaksanakan tradisi ini adalah kalangan milenial yang berusia 17-30 tahun, biasanya para peserta yang akan melakukan Omed-omodan terlebih dahulu melakukan penyucian diri lewat persemhyangan bersama di pura setempat.

Usai persembahyangan dilanjutkan dengan pementasan Barong Bangkung. Setelah itu, barulah kelompok peserta memasuki pelataran pura.

“Baru Omed-omedan dimulai dengan dua kelompok yaitu kelompok laki-laki dan perempuan,” ucap Turah Wira yang juga sering menyaksikan momen unik ini.

Turah Wira menyampaikan keunikan dari tradisi ada pada saat kelompok laki-laki dan perempuan yang dibuat saling berhadapan dengan diiringi musik gamelan, dan beberapa saat kemudian petua desa memberikan aba-aba agar kedua kelompok saling mendekat.

Saat itulah para peserta Omed-omedan dari masing-masing kelompok saling gelut (peluk), kemudian saling diman (cium), lalu disiam air (disiram air). Dan dari peserta lainnya saling ngedengin alias saling tarik menarik.

“Maka itu Omed-omedan diistilahkan dengan tradisi saling kedengin, saling geluti, dan saling dimanin. Di Bali khususnya Kota Denpasar untuk generasi milenial punya tradisi unik Omed-omedan yang ada di Desa Sesetan, tidak ad mempertontonkan pornoaksi dalam budaya ini , justru esensi dari budaya ini agar para pemuda dan pemudi semakin akrab ,” imbuhnya.

Turah Wira menambahkan, semoga tradisi unik yang menjadi warisan budaya nenek moyang kita akan tetap ada, dan tidak akan pernah tergerus dengan kebudayaan impor.

Ini yang akan tetap dilestarikan, dan akan selalu diingat terus oleh generasi milenial. Bahwa setelah momen hari raya Nyepi yakni Ngembak Gni diselenggarakan tradisi unik di Desa Sesetan berupa Omed-omedan. Bud

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*