
BERITAFAJARTIMUR.COM (UBUD-GIANYAR) | Kaori Academy Centre (KAC) melakukan acara penandatanganan (MoU) bersama 12 Bank Perkreditan Rakyat (BPR) di Ubud, Kabupaten Gianyar Pada, Selasa (28/3/2023).
Dengan adanya penandatanganan kerjasama, maka 12 Bank Perkreditan Rakyat (BPR) tersebut telah siap mendukung dan membiayai dengan persyaratan tertentu calon pekerja migran Indonesia (PMI) yang tiada lain lulusan Kaori Academy Center.
12 BPR tersebut terdiri dari: BPR Suryajaya Ubud, BPR Artha Bali Jaya, BPR Krisna Yuna Dana, BPR Eka Ayu Artha Bhuwana, BPR TISH, BPR Kertiawan, BPR Sari Wira Tama, BPR Suadana, BPR Tulus, BPR Udary, BPR Gianyar, dan BPR Surya Jaya Kubutambahan.
Direktur Utama Kaori Academy Center, Ni Kadek Winnie Kaori mengatakan bahwa ke-12 BPR tersebut sepakat untuk mendukung LPK Kaori Cente.
“Hari ini (Selasa, 28 Maret 2023 red) di akhir Maret 2023 Kami dari Kaori Academy Center sekaligus dari Koperasi Sahabat Kaori Jaya dalam kesempatan yang berbahagia ini akan kita adakan MoU dengan BPR-BPR se-Bali yang kita awali 12 BPR di bulan Maret ini. Dan bulan April beberapa BPR yang sudah join kita daftarkan dulu sehingga apa yang menjadi visi misi kita _to meet people better life_ akan terwujud dan bagaimana para generasi muda bisa mendapatkan mimpinya, maka kita merekomendasikan mereka ke negara-negara tujuan seperti beberapa yang sudah kerjasama dengan kita ada PT P3MI nya untuk negara-negara tujuan yakni Slovakia, Jepang, Australia hingga Eropa yang membutuhkan tenaga kerja di bidang ‘worker sessional’ seperti Inggris yang akan segera dibuka kembali oleh pemerintah. Dan ada juga permintaan dari Polandia untuk tenaga kerja bidang manufacture, pabrik mobil, pabrik elektronik, di mana, pabrik-pabrik tersebut membutuhkan tenaga kerja terampil. Karena itu, kita asah dulu tenaga-tenaga kerja ini untuk penguasaan bahasa Inggrisnya di LPK Kaori Academy Center. Setelah mereka tamat selama 3 bulan kami merekomendasikan mereka yang memang membutuhkan tenaga-tenaga kerja di perkebunan, di hospitality, di pabrik atau manufaktur. Syaratnya, mereka harus memiliki karakter diri yang baik, santun, disiplin dan jujur serta memiliki komitmen tinggi untuk bekerja di luar negeri. Tapi kalau komitmen mereka kendor, mereka kesana pakai biaya yang tidak sedikit sehingga nantinya menyulitkan diri mereka sendiri, karena mereka dibiayai BPR,” ucap Kaori.
Menjawab wartawan, apakah ada kasus seperti itu??
Kadek Kaori Winnie menjelaskan,” Kita mengantisipasi adanya hal-hal resiko mitigasi antara lain kerjasama dengan asuransi yang memang merangkul mereka yang berkomitmen. Ini nggak main-main. Kepercayaan kepada mereka tidak hanya setahun 2 tahun tapi untuk 5 tahun kedepan kerjasama dengan BPR se-Bali ini. Kami sebagai lembaga keuangan di koperasi sahabat Kaori Jaya nggak bisa sendiri kita menjalin kekuatan untuk niat dan tujuan memberikan solusi kepada para kandidat yang memang terkendala di bidang keuangan,” tandas Kaori.
“Contoh mereka ingin ke New Zealand, tidak punya biaya sendiri. Mereka mau pinjam gak punya jaminan. Mereka mau pinjam ke keluarga mereka, tapi gak dipercaya. Nah… dengan hadirnya lembaga koperasi sahabat Kaori Jaya dengan BPR-BPR yang ada di Bali inilah yang menjembatani bapak ibu mereka sehingga tujuan mereka keluar negeri bisa terwujud, tentu dengan perjanjian kontrak berupa potong gaji,” tandas Kaori memberi solusi.
Berapa tenaga kerja yang sudah berangkat??
“Kalau yang kami Rekomendasi sudah ada 104 orang yang ke Inggris dan mereka merupakan _Worker Sessional_ pakai visa musiman. Pada saat mereka musim panen baru mereka berangkat. Jadi pergi pulang setiap 6 bulan sekali. Ada beberapa juga yang sudah lulus interview dengan tujuan negara Slovakia, sebagai pekerja di pabrik pabrik otomotif. Ada juga ke Polandia. Ada juga yang ke New Zealand. Yang dibutuhkan tentu mereka yang sudah memiliki kemampuan bahasa Inggrisnya fasih. Dalam pengiriman tenaga kerja ini tentu kita pertimbangkan bagaimana mereka mampu berada di negara tujuan bisa mandiri, layak untuk mendapatkan salary yang sesuai. Lalu, tempat tinggalnya layak atau tidak. Tentu ini semua kita lakukan untuk berperang atau melawan penipuan terhadap Naker. Kita berperang melawan yang namanya oknum-oknum yang memang mengambil kepentingan sendiri. Contoh banyak dari masyarakat yang tertipu dengan adanya PT-PT yang menganggap mereka adalah agensi yang menempatkan sehingga mereka sudah ada yang bayar puluhan juta. Ini yang kita perang. Dengan catatan kami tidak menerima biaya keberangkatan kami hanya LPK lembaga pelatihan kerja dan kita ada kerjasama dengan MoU dengan perusahaan penempatan pekerja-pekerja Indonesia.
Agar tidak tertipu, maka pihaknya cek secara cermat data-data perusahaan yang diajak kerjasama. “Nah agar terhindar dari penipuan, maka perusahaan yang diajak kerjasama ini kita cek dulu. Jadi tidak sembarang PT P3MI yang kita ajak kerjasama, mereka sudah terdaftar atau belum di Kemenaker. Mereka sudah perpanjang atau belum SIUP-nya. Apakah mereka sudah terbukti belum memberangkatkan testimoninya mana dengan video foto dan mereka sudah memberikan bukti nyata ini baru kita ajak MoU-MoU dengan beberapa PT,” ungkap Kaori
.
Terkait testimoni tadi, itu kan ada salah satu kendala bagi kandidat yang tidak memiliki jaminan sehingga sulit di ACC BPR bagaimana solusinya??
“Dari sekian banyak kandidat yang tidak memiliki jaminan 50% lebih kita kerja sama dengan asuransi yang memang mengcover mereka. Ada beberapa asuransi yang direkomendasikan oleh BPR-BPR, dimana mereka sudah pernah melakukan PKS kerjasama kredit sehingga mereka yang berhak memberikan asuransi tersebut, itu yang akan kita ajak kerjasama, mengcover kalau jaminannya mereka tidak mencukupi. Misalnya, mereka mau pengajuan 50juta tapi mereka hanya punya BPKB motor kan gak cukup, tapi ada asuransi yang mengcover,” jelas Kaori
Siapa saja Kandidat sekarang yang mungkin siap dari akademi untuk diberangkatkan tahun ini??
“Kalau di tahun 2022 angkatan satu kita sekitar 249 di setiap cabang. Kalau cabang-cabang yang ada di Bali, khususnya yang ada di Lovina, Ubud, Negara dan beberapa kabupaten lainnya yang kita harapkan bisa memberikan rekomendasi kepada mereka yang sudah lulus kurang lebih kalau 200 sampai 300 orang itu sudah diwisuda kemarin sekitar 500 orang yang ada di Lovina. Nah kita pun mempersiapkan mereka tidak hanya tujuan ke satu negara saja, untuk mengantisipasi jika negara itu mengalami krisis ekonomi seperti Inggris. Karenanya, mereka kita akan berikan pilihan negara lain dengan merekomendasikan tujuan negara mereka kemana baik itu Eropa, karena Eropa kan luas, baik itu ada di Polandia, mereka membutuhkan sekitar 2000 orang siapa ya yang nanti kita rekomendasikan, tentu kita lihat lagi karakternya, kemampuan bahasanya dan skillnya apa,” terangnya.
Artinya sebelum mereka berangkat selain memiliki skill dan penguasaan bahasa, apakah ada persyaratan lainnya bu?
“Ada skriningnya, skrining data. Contohnya, kita tanya you udah ada pasport atau belum, sudah punya kelebihan dalam arti mereka sudah pernah pengalaman belum di dunia sana. Kalau belum, dibreefing lagi, diberikan pelatihan lagi sehingga pada saat mereka membutuhkan kerja tentang bidang Agriculture, kita berikan mereka good care. Kita berikan mereka langsung nyangkulnya langsung nanemnya, langsung metiknya. Praktek ini yang kita harapkan tidak hanya semata di teori saja tapi lebih ke praktek. Kalau untuk pekerjaan Welder seperti di Korea, kita kirim mereka untuk belajar ngelas welder di Korea. Untuk bidang kerja ini di Korea lumayan gajinya hingga 70juta/bulan. Dan risiko juga kalau kemampuannya tidak mencukupi, makanya ya latihan dulu dan disitu kita kerja sama dengan LPK yang memiliki kompetensi di bidang welder. Kalau kita, LPK nya tentang General English, tentang bahasa. Juga diberikan materi tentang bagaimana supaya mereka percaya diri untuk bisa berkomunikasi dalam bahasa Inggris.
Target 2023 ini berapa yang akan diberangkatkan?
“Aastungkara dengan kerjasama MoU ini kita bisa merekomendasikan kurang lebih 2000 peserta di tahun 2023 dari beberapa peluang yang kita dapatkan job ordernya. Mereka yang memang mengikuti proses yang tidak singkat pelatihan 3 bulan, pemberkasan kurang lebih sesuai dengan syarat dan ketentuan visa mereka bisa melewati tahap demi tahap dan kita memberikan garis merah tidak menerima biaya keberangkatan, mereka hanya memberikan biaya pelatihan seperti itu kita memerangi oknum-oknum bodong. Kita memerangi oknum oknum penipu. Kita memerangi orang-orang yang memanfaatkan situasi dengan mereka memberikan ajakan, ayo berangkat dengan saya lebih cepat. Penipuan model begini banyak sehingga menyebabkan calon Naker tertarik dan langsung bayar yang ujung-ujungnya bermasalah. Karena itu perlu pemahaman dari calon Naker, bagaimana prosesnya, harus resmi, harus ada ID KTKLN (kartu tenaga kerja luar negeri).
Sebelum mereka berangkat, diberikan pembekalan dulu tentang etos budaya di negara tujuan. Seperti apa yang boleh dan apa yang tidak boleh di negara tersebut, sehingga mereka tidak melakukan hal-hal yang merugikan dirinya sendiri kalau mereka berantem mabuk-mabukan, otomatis dideportasi, dipulangkan. Lalu kalau sudah dideportasi, bagaimana mereka bisa bayar kewajiban? Ini yang kita terapkan jangan seenak atau semau gue di situ. Ini yang harus dipahami calon tenaga kerja.
Tadi ada salah satu agen gimana bu?
“Agensi disini PT P3MI, kami menelusuri PT seperti apa yang dibutuhkan tentu yang memiliki SIUP resmi tentunya juga memiliki modal yang tidak sedikit dan terdaftar. Karena itu, kami mohon doa restunya semoga kami bisa menjadi sebuah PT P3MI yang berpusat di Bali sebagai langkah antisipatif munculnya perusahaan pengerah tenaga kerja bodong yang merugikan calon Naker,” tutup
Kaori.
Direktur Utama BPR Sari Wira Tama, Anom Puspada mengatakan, sejumlah kendala yang dihadapi kandidat sebelum berangkat adalah biaya, tentunya untuk mendapatkan kredit perlu agunan, hal ini yang sebagian belum bisa dipenuhi, untuk mengatasi hal tersebut pihaknya sudah mencari solusi ke Jamkrida Bali Mandara.
Direktur Utama BPR Surya Jaya Ubud, IB Ary Manuaba dan Direktur Utama BPR Bank Udary, Made Suarja mengatakan, pihaknya dari BPR sangat mendukung kerjasama dengan Koperasi Sahabat Kaori Jaya karena bukan saja bisa membuka lapangan kerja, mengurangi pengangguran, juga dengan memberangkatkan naker ke luar negeri bisa meningkatkan kesejahteraan mereka beserta keluarganya.
IB Ary Manuaba menyatakan, BPR siap membantu kandidat dan saling bersinergi untuk memberangkatkan mereka, pihaknya bergandengan agar bisa tumbuh bersama.
“Program ini cocok dan perlu dilanjutkan, kalau perlu saya yang pertama memberikan kredit, BPR selain bisnis, juga ikut membangun perekonomian dan mencerdaskan anak bangsa,” kata Made Suarja.(Donny Parera)
Leave a Reply