Kenaikan Tiket dan Tarif Jasa Pemandu Wisata di TNK Bawa “Berkat” bagi Warga Kampung Komodo

BERITAFAJARTIMUR.COM (Labuan-Bajo-MABAR)
Kenaikan tarif jasa pemandu wisata dan tiket di Taman Nasional Komodo (TNK), khususnya Pulau Padar dan Pulau Komodo yang naik menjadi Rp 250.000 untuk satu orang bagi warga negara Indonesia (WNI) dan Rp 400.000 untuk warga negara asing (WNA), ternyata membawa berkat bagi warga Kampung Komodo, Desa Komodo, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat (Mabar).

Berkat yang dimaksud mengacu pada fakta banyaknya wisatawan yang berkunjung ke Kampung Komodo untuk melihat hewan purba Komodo. Pasalnya, harga tiket di Kampung Komodo masih sangat murah yaitu Rp 20.000 setiap orangnya.

Hal tersebut diutarakan oleh Rusdin warga asli Kampung Komodo kepada awak media di Labuan Bajo, Rabu, (24/5/2023).

“Itu memang benar dan itu pilihan dari wisatawan dan agen-agen juga, karena di Kampung sana tarifnya murah Rp 20.000 tiket masuk dan bayar pemandunya Rp.100.000 per 5 orang di kampung,” jelas Rusdin.

Rusdin mengaku wisatawan banyak mengunjungi Kampung Komodo sudah berlangsung satu bulan.

“Memang dampak baik dari kenaikan tiket ini berjalan hampir 1 bulan ini. Kalau dilihat di Kampung Komodo ramai oleh kunjungan wisatawan di sana, itu positifnya,” ungkap Rusdin.

Ia menambahkan, dengan banyaknya wisatawan yang ke Kampung Komodo banyak masyarakat Kampung yang semangat memandu wisatawan. Ia juga menekankan bahwa masyarakat Kampung mendukung kenaikan tiket, yang bertujuan meningkatkan potensi wisata Desa Komodo.

“Untuk pemberdayaan juga, kalau kami lihat di sana masyarakat juga semuanya semangat ikut pandu semua. Masyarakat Komodo khususnya yang suvenir tidak mendukung tapi masyarakat yang beraktivitas di Kampung mendukung sekali karena dampak dari kenaikan tiket ini banyak wisatawan yang masuk ke Kampung sana, secara tidak langsung kampung Komodo jadi destinasi wisata baru,” tegas Rusdin.

Selain itu, Rusdin juga mengatakan, banyak wisatawan yang ke Kampung Komodo untuk mendengarkan secara langsung terkait sejarah-sejarah tentang Komodo dari warga asli di Kampung Komodo.

“Setiap hari ada pengunjung, ramai terus di sana. Mereka (wisatawan) butuh sejarah-sejarah bagaimana histori masyarakat Komodo dan binatang Komodo itu sendiri,” pungkas Rusdin.

Untuk diketahui bahwa PT. Flobamor yang katanya mendapat wewenang untuk mengelola TN Komodo pernah memberlakukan kenaikan harga tiket dan tarif jasa pemandu di Pulau Komodo dan Pulau Padar.

Rupanya kebijakan itu membuat wisatawan memilih berwisata ke kampung Komodo ketimbang ke Loh Liang dan Pulau Padar. Kebijakan itu, membawa dampak positif bagi warga kampung Komodo sebab dalam satu bulan terakhir telah menjelma menjadi destinasi wisata baru.(BFT/LBJ/Yoflan).