BERITAFAJARTIMUR.COM (Sanur-Denpasar) ~ Rombongan Unesco terdiri dari 17 orang melaksanakan kunjungan ke SMK Negeri 3 Denpasar pada Rabu (2/10/2024) pagi sekitar pukul 9.00. Wita. Mereka diterima Kepala Sekolah SMK Negeri 3 Denpasar, Drs. A.A. Bagus Wijaya Putra, M.Pd., bersama Staff pengajar dan para siswa.
Terkait kedatangan tamu dari UNESCO ini, Kepala Sekolah SMK Negeri 3 Denpasar, Drs. A.A. Bagus Wijaya Putra, M.Pd., menjelaskan,” Tujuan dari kunjungan UNESCO ini adalah ingin mengetahui sejauh mana perubahan terjadi setelah digitalisasi diberlakukan, untuk mereka mengetahui itu, kegiatannya bukan disini saja, kemarin ada di hotel, dan di sekolah ini mereka ingin mengetahui apakah nyambung yang disampaikan oleh atasan kita dengan kita di bawah,” terangnya kepada media Beritafajartimur.com., di ruang kerjanya.
Salah satunya adalah bagaimana Kurikulum Merdeka setelah di implementasikan mulai 4 Tahun yang lalu, di SMK 3 sudah melaksanakan Tiga Tahun yang lalu, Kelas 10, Kelas 11 dan Kelas 12 sudah menggunakan Kurikulum Merdeka,” papar A.A. Bagus Wijaya Putra.
Menurutnya, kehadiran UNESCO ada kaitannya dengan transformasi digital yang diterapkan di Sekolah-sekolah di Bali. Salah satunya SMK Negeri 3 Denpasar, tentunya. “Kehadiran rombongan UNESCO tentu ada kaitannya dengan Transformasi Digital. Kami menyampaikan tentang bagaimana pengelolaan keuangan yang menggunakan sistem jauh lebih mudah kita berikan dengan konvensional, pengelolaan dalam segi pembelajaran ada aplikasi yang namanya PMN (Platform Merdeka Belajar) dengan adanya Platform Merdeka Belajar ini, guru bisa saling berbagi informasi, saling bertukar pengalaman dengan sesama guru se-Indonesia. Di mana, guru juga bisa memberikan pembelajaran ke murid, dan murid pun bisa mengakses itu. Kami juga menyampaikan sedikit tentang bagaimana di Sekolah menggunakan aplikasi yang lain, seperti Data tentang Raport Pendidikan. Ini yang paling penting, dengan adanya Raport Pendidikan, Sekolah tahu kekurangannya dimana, setelah kita tahu kekurangan-kekurangan, di sana juga diberikan alternatif untuk perbaikannya seperti apa, ini memudahkan Sekolah untuk memperbaiki kelemahan-kelemahannya, kita jadi tahu kekurangan kita seperti ini,” ucap A.A. Bagus Wijaya Putra.
Dalam kesempatan ini, SMK 3 Denpasar menyajikan pameran berbagi aktivitas di sekolah ini kepada tamu dari UNESCO ini. “Mereka senang sekali dengan melihat pameran kita, mereka sangat senang dan tampaknya juga sangat nyaman,” katanya.
Saat ditanya transformasi dan kecanggihan teknologi apakah di masa depan peran manusia tersisihkan atau terpaksa kehilangan mata pencaharian karena pekerjaan tersebut sudah bisa digantikan robot, misalnya? “Ada anggapan seperti itu. Tapi kita jangan terlalu skeptis, karena otak manusia ini kan sebenarnya sangat canggih, jadi alat tidak akan mampu menyaingi otak manusia, kecuali yang bodoh / tidak mau belajar mungkin akan ketinggalan,” tutup A.A. Bagus Wijaya Putra.(Donny Parera)
Leave a Reply