Kepala SMA 5 Denpasar akan Purnatugas, Ini Kesan dan Pesan Tiga Wakil Kepala Sekolah

BERITAFAJARTIMUR.COM (Denpasar-BALI)~ Akhir Bulan ini Kepala Sekolah SMA Negeri 5 Denpasar, Dra. Cokorda Istri Mirah Kusuma Widyawati, M.Sos., akan purnatugas, tepatnya 31 Oktober 2024. Menjelang purnatugas tersebut, awak media Beritafajartimur.com, menyempatkan diri untuk mewawancarai tiga Wakasek (Wakil Kepala Sekolah) tentang kepemimpinan pimpinan mereka selama kurun waktu 4 tahun mengabdikan diri sebagai pucuk pimpinan (Kepala Sekolah, red) SMA 5 Denpasar yang dibawah kepemimpinan Dra. Cok Istri Mirah Kusuma Widyawati, M.Sos., mengalami kemajuan yang sangat signifikan dari segi kualitas lulusan, prestasi siswa peningkatan student body serta lainnya. Tiga Wakasek masing-masing A.A. Rai Miyati, S.Pd.,M.Pd, Wakasek Humas,
I Wayan Sumadita, S.Pd.,M.Pd, Wakasek Sarpras dan Putu Anik Suwarini, S.Kom, Wakasek Kesiswaan pada Kamis, 10 Oktober 2024 di sekolah setempat, pagi sekitar pukul 11.00 Wita.

“Om Swastiastu, selamat pagi pak Donny. Seizin Ratuh Ibu, mohon izin nggih Ratuh ibu, pak Donny sudah kenal tiang sudah lama banget. Saya bisa sampaikan pengakuan jujur tiang sedih ini pak. Saya bersyukur banget punya Ibu Cok sebagai Kepala Sekolah disini, jadi banyak sekali beliau merubah sekolah kita, beliau sudah mempercantik fisik sekolah kita, menata sekolah kita, kemudian beliau juga mengajari kita tata kelola sekolah dari a-z, jadi beliau sebagai teladan kami memberikan contoh, beliau juga ikut menata kursi meja di ruangan kelas, beliau memberikan teladan cara membersihkan Sekolah, menata Kelas, dan lain sebagainya, jadi banyak banget yang beliau berikan kami pembelajaran dan syukur junior-junior, ibu bapak Wakasek yang duduk disini bersyukur sekali punya beliau sebagai Kepala Sekolah, karena beliau selalu beraktivitas, bahkan kami sering juga ketika kita sudah di rumah, ada info-info penting dan urgent, beliau langsung WhatsApp kita, jadi kita punya WhatsApp Grup Staff, jadi beliau terus berproses untuk kemajuan sekolah kita dan satu hal yang sangat saya kagumi dari beliau dalam kondisi apapun, jadi beliau berusaha untuk harus hadir ke sekolah walaupun dalam kondisi kesehatan beliau terganggu, tetapi beliau selalu berusaha untuk datang. Itu benar-benar sangat memotivasi saya, beliau saja bisa, kenapa saya tidak, jadi saya yang sudah berumur ini jadi semangat bekerja untuk datang ke sekolah, teman-teman yang lain juga punya penilaian yang sama terhadap beliau, seperti sekarang, tidak ada yang bisa mewujudkan aula seperti aula kita, hanya beliau saja yang bisa, jadi kondisi yang seperti sekarang ini pasti kita sedih, nanti bagaimana kelanjutan satu-satunya sekolah yang sudah bisa mengolah sampah berbasis sumber ya sudah pasti Bu Cok Ratunya, karena kita punya banyak sampah, jadi langsung beliau membeli alat-alat sampah, jadi sekarang anak-anak OSIS sudah punya tabungan dari pupuk itu. Sekarang di masyarakat kita memang harus pilah sampah, kalau tidak gitu tidak mau di ambil sama tukang sampahnya, jadi hanya SMA NEGERI 5 saja lah yang sudah mengolah sampah berbasis sumber. Harapan kita semoga hal yang bagus, positif, kreativitas, bisa dipertahankan, di lanjutkan, sekarang sudah dilakukan pemasangan tembok, dipertinggi temboknya, kemudian pakai besi, pakai pengaman besi, supaya anak-anak tidak bisa lompat-lompat untuk bolos,” A.A. Rai Miyati, S.Pd., M.Pd., Wakasek Humas SMA 5 Denpasar sembari meneteskan air matanya.

Mendengar penjelasan Wakasek Humas yang bisa dikatakan semacam curhatan tentang kebaikan Cok Istri Mirah Kusuma Widyawati selaku Kepala Sekolah SMA 5 Denpasar, ibu Cok menimpali,” Saya punya Wakasek 4, keempatnya kerjanya bagus dan juga hebat-hebat, kekompakannya itu dia bisa melakukan sesuai apa yang saya sepakati, akhirnya mereka mau melakukan dan saya katakan bagus, saya tidak susah jadinya kerja, karena mereka sudah sepakat ingin melakukan itu bersama-sama. Sehingga Wakasek kesiswaan mau ngapain sama Wakasek kurikulum mau ngapain tidak benturan, karena kita bersama-sama ngerjainnya. Kalau sudah semua kompak, saya pikir semua akan ringan, kita tidak bisa mendidik model seperti itu, Wakasek nya mau diajak keluar, berurusan dengan nilai,” jelasnya dengan gamblang bahwa teamwork sangat dikedepankan apabila ingin meraih sukses dalam memimpin sekolah. Dan itulah kepemimpinan kolektif kolegial yang merupakan resep ampuh Cok Istri Mirah Kusuma Widyawati, baik saat memimpin SMA 7 Denpasar selama 5 tahun hingga SMA 5 Denpasar dalam kurun waktu 4 tahun hingga purnatugas di sekolah ini.

“Pokoknya di sana di sekolah, operasi sekolah, bergeraknya semua aktivitas sekolah tanggung jawab adalah Kepala Sekolah, bukan Wakasek yang bertanggung jawab. Jadi kalau sudah punya tanggung jawab seperti itu kita jalan, dan itu ternyata sudah dijalankan jadi baguslah, teman-teman pun kalau ada kegiatan sekolah kalau dia salah menjalankan tugas dan tidak sesuai prosedur seperti itu harus diulang sampai sesuai prosedur,” ungkap Cok Istri Mirah Kusuma Widyawati.

Ia melanjutkan,” Saya katakan pada Wakasek misalkan ada problem, saya hanya meminta, anda jangan sekali-sekali menjadi kepala sekolah, anda bukan kepala sekolahnya,” imbuhnya.

“Kesan saya bahwa sekolah ini orang-orangnya hebat, guru-gurunya pintar, tinggal diarahkan kepala sekolahnya, kita tidak boleh berbuat aneh-aneh atau berkata kasar, karena bisa jadi beliau disini bisa marah,” pinta Cok Istri Mirah Kusuma Widyawati, yang percaya bahwa di kawasan kompleks SMA 5 Denpasar ada peran sosok tak kasat mata hadir ketika melaksanakan kegiatan di Sekolah tersebut. Sebaliknya, sosok ini akan marah kalau ada tindakan atau kata kata yang tidak pantas diucapkan warga sekolah.

Di lain pihak, I Wayan Sumadita, S.Pd.,M.Pd, selaku Wakasek Sarpras, terkait kesan kepemimpinan Cok Istri Mirah Kusuma Widyawati mengungkapkan,” Saya sudah mendapatkan kesempatan 3 setengah tahun mendampingi beliau ( Buk Cok ) terutama Wakasek Kesiswaan, banyak hal yang saya dapatkan pembelajaran. Hal yang paling terkesan di saya adalah tidak boleh kita kerjanya lambat, dan tugas itu tidak boleh didiamkan begitu saja. Begitu ada tugas garap dulu, minimal kita sudah tenang, kita sudah memperbaiki, kalau dulu sebelum beliau disini fasilitas sekolah itu baik elektronik yang lainnya itu tidak teratur penampakannya. Kalau sekarang sudah jelas, sudah ada yang namanya rumah aset elektronik, yang menampung disana segala aset elektronik, melalui beliau juga kita diajarkan yang namanya subsidi silang, sekolah itu harus dibantu, bukan hanya dari dana BOS, tetapi partisipasi orang tua, kita tidak menerima jasmani (fisik), kita hanya menerima partisipasi orang tua, dalam bentuk fasilitas yang dibutuhkan oleh sekolah dan siswa, itulah yang saya data, dan datanya sudah saya setor dengan ibu Kepala Sekolah juga, dan alat-alat sudah digunakan juga oleh anak-anak. Disini ibu melatih semua staff dan pegawai untuk belajar jujur, semoga saya bisa mencontoh hal positif dari beliau untuk berprestasi juga menjadi pimpinan,” paparnya.

“Terkait dengan pimpinan ibu kepala sekolah kita sekarang, yang dapat kami pelajari pengalamannya itu, beliau sangat pintar mengatur sekolah kita, dimana berbagai elemen dari SDM, dari Sarana dan Prasarana, beliau sangat perhatikan, tidak hanya dilihat sepintas, tapi benar-benar diteliti sekali. Itu yang kami lihat dari sana pelayanan kepada anak-anak terutama Siswa itu benar-benar diperhatikan. Jadi ketika ada aduan, keluhan, sebisa mungkin ibu kepala sekolah bisa memberikan respon dengan cara beliau, karena beliau memiliki cara yang ampuh untuk anak-anak agar mereka berubah, keras tapi kena, bukan dari kata-kata, tapi dari sentuhan dari beliau, kerasnya itu dari sikapnya, bukan dari ucapan beliau kepada anak-anak,” ungkapnya.

Sementara Putu Anik Suwarini, S.Kom, Wakasek Kesiswaan mendoakan Bu Cok agar dalam menjalankan masa purnatugas bisa menjalani kehidupan dengan baik dan tetap sehat dan panjang umur,” Doa kami untuk ibu Kepala Sekolah jelas kami selalu ingin beliau tetap sehat, panjang umur, dan tetap bisa kita minta ilmunya walaupun beliau dalam catatan itu sudah purna bakti, tapi dalam sehari-hari masih bisa kita sapa, dan mungkin kalau berkenan beliau memberikan kita sehat untuk perjalanan kita nanti,” katanya.

Tak lupa ia memuji kepemimpinan Bu Cok yang mendongkrak SMA Negeri 5 menjadi Sekolah yang ramai saat PPDB, di mana calon orang tua siswa percaya sekolah ini menjadi suatu sekolah yang maju. Tadinya sepi peminat tapi di bawah kepemimpinan Bu Cok membludak. “Sentuhan kepemimpinan beliau sungguh terasa dan banyak hal bisa berubah ke arah yang lebih baik. Salah satunya juga untuk memajukan sekolah, bagaimana beliau bisa mempromosikan Sekolah kita dari sepi peminat jadi bisa lihat oleh Masyarakat bahwa kita ini benar-benar bisa di akui lebih baik dari sebelumnya, bukan hanya kata-kata saja tapi memang benar-benar hasil yang ada,” pungkas Anik.(Donny Parera)

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*