PGRI Kota Denpasar Gelar Seminar Pendidikan, Prof Arif Rahman: Guru Masih Sebatas Mengajar, Belum Mendidik!

Beritafajartimur.com (Denpasar)
Seminar Pendidikan dengan tema ” Guru Berintegritas dan Berkarakter Menyambut Revolusi Industri 4.0″ digelar PGRI Kota Denpasar, Jumat (23/11/2018) di Aula E- Sewaka Dharma, Lumintang-Denpasar menghadirkan Prof Arif Rahman. Seminar ini dilaksanakan dalam rangka Hari Guru Nasional (HGN) dan Hari Ulang Tahun PGRI ke-73.

Hadir pada kesempatan ini selain Prof Arif Rahman selaku narasumber juga nampak mantan Kadis Disdikpora Ir. Eddy Mulya, Ketua PGRI Provinsi Bali Dr. Drs. I Gede Wenten Aryasuda, M. Pd, Ketua PGRI Kota Denpasar Drs. Nyoman Winata, M. Hum, jajaran Pengurus PGRI Kota Denpasar dan peserta seminar yang terdiri dari Kepala Sekolah dan guru-guru.

Usai pemaparannya, Prof Arif Rahman mengingatkan kepada para pendidik untuk terus meningkatkan kapabilitasnya dalam bidang keilmuannya terlebih dalam menyongsong era Revolusi Industri 4.0 yang saat ini sedang menjadi tren di dunia. “Selaku motivator, para pendidik hendaknya meningkatkan kapabilitasnya dalam bidangnya masing-masing terutama di era penerapan revolusi industri 4.0 yang pertama kali dicanangkan oleh Kanselir Jerman,”ungkap Prof Arif Rahman kepada beritafajartimur.com di Denpasar.

Menurut Arif Rahman yang didampingi Ketua PGRI Kota Denpasar Drs. Nyoman Winata, M. Hum, guru harus terus belajar dan memacu diri karena tantangan pendidikan di masa depan semakin kompleks terutama guru-guru yang masih “gagap teknologi” ( Gaptek) harus meningkatkan diri. “Agar guru tidak gaptek, perbanyak ikut seminar-seminar seperti ini. Selain tentunya belajar melalui kursus baik umum maupun privat,”harap Arif Rahman.

Dilain pihak, menyambut kegiatan HGN dan HUT PGRI ke 73 pada tahun 2018 ini, dalam pandangannya terkait nasib guru yang tergabung di lingkungan PGRI yang jumlahnya kini 3 juta dengan jumlah murid dari TK hingga SMA/SMK sebanyak 51 juta. Ini membutuhkan suatu manajemen yang cermat untuk menangani permasalahannya. Dalam penanganan masalah pendidikan bagi siswa ya jangan kita kejar hanya isi otaknya dengan pengetahuan tetapi harus diisi juga karakternya sehingga para siswa nantinya menjadi orang-orang yang cerdas dan berkarakter,”terangnya.

Guru, dalam penilaian Arif Rahman masih sebatas menjalankan tugas untuk mengajar, belum menjalankan tugasnya untuk mendidik. “Sehingga hal ini adalah tugas PGRI dan pemerintah untuk mendorong dua tugas ini (red, mengajar dan mendidik) bisa dikolaborasikan,”tegasnya.
(Donny Parera)

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*