Layanan Metro Bus Kini Jadi Pilihan Masyarakat Bali

BERITAFAJARTIMUR.COM (Denpasar-BALI) | Moda transportasi umum seperti bemo roda tiga pernah merajai angkutan dalam kota pada tahun 70-80an akhir. Pemerintah memutuskan mengganti moda angkutan buatan Jepang yang terkenal bising dan berasap ini dan menggantinya dengan bemo roda 4 dari berbagai merek. Namun angkutan ini kemudian mati karena masyarakat mulai menggunakan kendaraan pribadi terutama sepeda motor seiring munculnya kebijakan kredit DP (down payment, red) murah yang ditawarkan perusahaan otomotif. Jadilah masyarakat beramai-ramai mengunakan moda angkutan pribadi, di mana pada saat yang sama tidak ada kebijakan pemerintah yang pas untuk menerapkan aturan yang ketat penggunaan angkutan pribadi. Inilah penyebab usaha angkutan umum dalam kota semacam bemo roda 4 gulung tikar.

Maka, kalau kini pemerintah mulai menerapkan kebijakan memberlakukan peralihan penggunaan moda transportasi umum berupa bus berukuran kecil untuk menghindari kemacetan dan polusi yang kotor tidaklah mudah bagi masyarakat di perkotaan. Karena itu tidak heran jika banyak masyarakat perkotaan tetap memilih naik kendaraan pribadi dibanding naik kendaraan umum. Dibutuhkan sosialisasi dan edukasi lebih keras lagi agar masyarakat kembali menggunakan moda transportasi umum.

Menjawab persoalan tersebut, media Beritafajartimur.com, pada Senin pagi (9/5/2022) menemui Drs. I Gede Gunawan, M.Si., selaku General Manager Trans Metro Dewata menjelaskan bahwa berdirinya moda transportasi Metro Bus ini tiada lain untuk menjawab kebutuhan masyarakat perkotaan akan adanya angkutan umum yang terintegrasi dari satu kota ke kota lain di kawasan Denpasar, Badung, Gianyar dan Tabanan. Yang mana bukan tidak mungkin akan diperluas layanannya ke semua kota-kota yang ada di Bali.

Menurut Gede Gunawan, untuk mengubah mindset masyarakat agar kembali menggunakan moda transportasi umum memang harus terus dilakukan edukasi dan sosialisasi terus menerus dari pemerintah dan pihak terkait terutama mengurangi kemacetan dan emisi gas buang yang menimbulkan polusi udara.

“Memang mengubah karakter masyarakat itu prosesnya agak lama. Oleh karena itu kita lakukan edukasi dan sosialisasi secara kontinyu agar masyarakat bisa memilih apakah mau gunakan angkutan pribadi atau angkutan Bus,” ujarnya.

Gunawan menuturkan, sejauh ini pihaknya sudah menempatkan staf di beberapa titik yang ada, dengan tujuan untuk memberi edukasi kepada masyarakat.

“Contohnya kita sudah menempatkan orang di beberapa titik untuk memberikan edukasi, kemudian juga kita buatkan promosi-promosi yang berkaitan dengan pelayanan Metro Bus ini,” tuturnya.

Lebih jauh, kata Gunawan, kalau soal pelayanan Bus Metro ini sangat bagus dan aman. Dari segi kebersihan sudah pasti menjamin, dan sejauh ini juga pihaknya masih memberi layanan secara gratis. Selain itu juga layanannya selalu on time, di mana setiap 10 menit Bus berangkat. Sehingga pengguna Metro Bus tidak perlu antre lama-lama, kecuali ada kemacetan seperti adanya upacara keagamaan di trayek tersebut.

“Yang paling penting ada dua hal yang perlu diketahui masyarakat, pertama kita berikan layanan gratis, dan kebersihannya sangat bagus dan terjamin. Kemudian tepat waktu, contohnya masyarakat menunggu di Halte A setiap 10 menit busnya pasti datang,” terangnya.

Gunawan juga menjelaskan, untuk wilayah Denpasar sendiri saat ini sudah terkoneksi semua, baik dari koridor I ke Koridor 4 semuanya sudah tersambung dan lancar.

“Untuk perjalanan masyarakat itu sudah terkoneksi di 5 koridor. Misalnya mau ke Ubud bisa naik dari Central Parkir Kuta, kemudian langsung ke Ubung, dan dari Ubung lanjut ke Ubud. Jadi dari koridor I ke koridor 4 sudah tekoneksi. Kemudian juga ke Tabanan-Benoa. Jadi, sudah ada koneksitasnya. Tidak sulit,” jelasnya.

Sejak dioperasikan 1,5 tahun lalu, kondisi penumpang, mengalami peningkatan setiap bulan. Apalagi saat mudik lebaran tahun ini.

“Saya kira terus naik dari hari ke hari, dari minggu ke minggu, dari bulan ke bulan tidak pernah turun malah disaat mudik ini ternyata luar biasa dan sangat tinggi. Tidak hanya masyarakat mudik, ternyata masyarakat lokal di Bali juga saat libur kemarin berdasarkan yang kita hitung dari tanggal 1 sampai tanggal 8 kemarin penumpangnya sangat banyak,” katanya.

Selain itu, kata Gunawan untuk tingkat pengguna Metro Bus, saat ini yang paling tinggi adalah Tabanan isi busnya sampai 51% dari kapasitas bus, kemudian yang paling rendah itu dari Ubung ke Matahari terbit angkanya 36% pengguna, sementara yang lainnya sudah 40%.

“Kalau saya lihat di masing-masing koridor berbeda. Yang paling tinggi ke Tabanan sampai 51%, sementara yang paling kecil dari Ubung ke Matahari terbit anganya 36%, sementara itu yang lainnya 40%. Dan saya kira sejak mulai beroperasi satu setengah tahun lalu sudah mulai ada peningkatan,” tutupnya.(BFT/DPS/Donny Parera)

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*