Anggota DPRD NTT Tinjau Lokasi Bendungan Wae Cebong yang Rusak Akibat Aktivitas Tambang Galian C di Compang Longgo

BERITAFAJARTIMUR.COM (Labuan-Bajo-MABAR) | Anggota DPRD NTT melakukan peninjauan langsung ke lokasi Bendungan Wae Cebong, Desa Compang Longgo, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat pada Kamis, 19 Mei 2022.

Anggota DPRD NTT yang hadir di lokasi Bendungan tersebut yakni Pata Vinsensius SH, M.Hum., ( Wakil ketua Komisi IV/ Fraksi PDI Perjuangan), Yohanes Rumat, SE ( Komisi II/Fraksi PKB), dan Ben Isidorus (Komisi II/ Fraksi Hanura). Mereka tiba sekitar pukul 13.00 wita, disambut oleh Kepala Desa Compang Longgo Fransiskus Odos.

Sebelum melihat langsung ke lokasi bendungan, ketiga anggota dewan tersebut berdiskusi  dengan kepala desa dan warga setempat yang ikut menyambut. “Dari media dan informasi beberapa pihak, kami mendengar keresahan warga Compang Longgo terkait rusaknya bendungan Wae Cebong. Maka kami bertiga, inisiatif datang kesini sebagai bentuk responsif dan solidaritas  kami, untuk melihat fakta yang sebenarnya,” jelas Pata Vinsensius.

Kehadiran ketiga legislator dari Dapil Manggarai, Manggarai Barat dan Manggarai Timur tersebut sebagai bentuk respon dan solidaritas atas keluhan dari para petani persawahan Walang yang yang dimiliki masyarakat tiga (3) desa yakni desa Compang Longgo, Desa Macang Tanggar dan Desa Golo Bilas Kecamatan Komodo. Areal persawahan Walang yang luasnya mencapai 582 hektar terancam gagal tanam pada massa MT 2 ini, lantaran kekurangan air karena rusaknya Bendungan Wae Cebong yang merupakan sumber air utama bagi persawahan Walang.

“Bendungan ini adalah sumber air utama bagi kami masyarakat Compang Longgo. Saat ini sudah tidak ada airnya. Kondisi ini diakibatkan oleh aktivitas tambang galian C oleh perusahan Kelompok Handel Berseri. Akivitas pengerukan yang mereka lakukan, melahirkan Daerah Aliran Sungai (DAS) baru, sehingga DAS yang lama volume airnya sangat kecil,” terang Kepala Desa Compang Longgo, Fransiskkus Odos.

Ketiga anggota DPRD NTT itu kemudian didampingi oleh Kepala Desa dan masyarakat setempat berjalan kaki  menyusuri lokasi irigasi hingga ke bendungan utama Wae Cebong dan juga melihat secara seksama lokasi aktivitas pertambangan Galian C. Para anggota dewan mengakui bahwa apa yang dikeluhkan warga benar adanya. Aktivitas pertambangan galian C menyebabkan munculnya daerah aliran sungai (DAS), sementara DAS lama yang berada pada “mulut” bendungan Wae Cebong volume airnya sangat kecil.

“Apa yang disuarakan oleh teman-teman media dan juga oleh masyarakat Compang Longgo belakangan ini, faktanya benar. Bendungan ini penting keberadaanya bagi masyarakat dan juga ekosistem lingkungan disini. Kalau terjadi kegagalan tanam maka kita akan kekurangan produksi, kekurangan produksi ini maka kita alami kekurangan pangan. Hal ini akan menciptakan kemiskinan bagi ribuan orang,” tegas anggota DPRD NTT, Ben Isidorus.

Lebih lanjut Ben Isodorus melihat fakta di lapangan bahwa perubahan aliran sungai ini akibat pengerukan dan penggalian pasir. Ia juga menyayangkan terkait Ijin AMDAL yang dikeluarkan oleh dinas terkait. “Ijin Amdal ini nanti coba kita lihat kembali,” tegas politisi Hanura tersebut.

Sementara itu Yohanes Rumat, dalam kesempatan yang sama dengan tegas mengecam dan mengutuk keras para pihak penambang galian C yang telah meresahkan masyarakat Compang Longgo. “Kita mengutuk keras pelaku penambangan. Kita sudah mendengar jelas dari bapak kepala desa  tadi terkait sejarah tempat ini dan juga fakta lapangan. Selain mengancam lahan pertanian, hal lain adalah telah mengganggu situasi sosial masyarakat. Nanti di propinsi kami akan bertemu Balai dan Satker irigasi agar mereview kembali, mengecek kembali dan menata kembali apa yabg terjadi di desa ini,” terang Yohanes Rumat.

Politisi PKB Ini lebih lanjut menegaskan dan meminta dinas terkait untuk mencabut ijin pertambangan Galian C tersebut. Kemudian meminta Satker dan Balai Irigasi di propinsi untuk turun langsung ke lapangan.

Kemudian Kepala Desa Compang Longgo Fransiskus S. Odos mengapresiasi ketiga legislator DPRD NTT tersebut yang sudah dengan tulus melihat kondisi langsung bendungan Wae Cebong.(BFT/LBJ/YFW).

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*