Siswa/i SMA 5 Denpasar Bersaing Ketat Lawan Peserta dari Perguruan Tinggi Ternama dalam Lomba Karya Ilmiah Tingkat Nasional

BERITAFAJARTIMUR.COM (Denpasar-BALI) | Tak main-main, Siswa/i SMANELA, sebutan populer SMA Negeri 5 Denpasar menunjukkan prestasi yang gemilang tatkala mengikuti berbagai lomba tingkat nasional. Betapa tidak, meski harus bersaing ketat melawan tim dari beberapa Perguruan Tinggi ternama seperti Universitas Diponegoro, Universitas Brawijaya, Universitas Negeri Malang dan Universitas Gajah Mada Yogyakarta dan dalam lomba yang mereka ikuti di Universitas Udayana, Siswa/Siswi SMANELA seperti lomba karya tulis ilmiah tahun 2022, mereka tak gentar untuk meraih tempat terhormat.

Sebutlah, misalnya Ni Putu Nirmala Evelyn, Siswa Kelas: XII MIPA 1 ini berhasil meraih Juara dalam beberapa lomba yang ia ikuti, seperti:
– Juara 3 LKTI PRFVIN UNRI
– Juara 2 Poster Ilmiah HIPPO Universitas Trunojoyo
– Juara 3 Esai Ilmiah BIOCELL Universitas Sunan Ampel
– Juara 1 LKTI INTERVAL 7.0 Universitas Jendral Ahmad Yani
– Juara 2 LKTI IMAGE Universitas Negeri Surabaya
– Juara 1 ASEC Esai Ilmiah Universitas UNUD.

Begitu pula Putu Cita Ereihandea Wisna, Kelas: XII MIPA 1, ia berhasil jadi
– Juara 2 LKTI Universitas Gadjah Mada (UPCHANCE)
– Juara 1 Esai Universitas Pertamina
– Juara 2 LKTI UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta (Escom fair).

Lalu ada Venessa Prague Paulus,
Kelas: XII MIPA 1:
– Juara 2 LKTI Universitas Gadjah Mada (UPCHANCE)
– Juara 1 Esai Universitas Pertamina.
– Juara 2 LKTI UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta (Escom fair)
yang diselenggarakan di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) baru-baru ini.

Demikian pula, I Putu Agus Adi Saputra, Kelas : 10 IPA 5.
Jurusan : IPA.
– Juara 1 Olimpiade Biologi SMA/SMK/MA/Sederajat tingkat Nasional yang diadakan oleh Lembaga Resmi Garuda Sains Student.
– Juara Harapan 1 Olimpiade Fisika SMA/SMK/MA/Sederajat tingkat Nasional yang diadakan oleh Lembaga Resmi Garuda Sains Student.

Sedangkan di Kelompok, tercatat
I Putu Krisna Agastya Artawan,
Kelas: XII MIPA 5, Jurusan: IPA
Juara: – Institute teknologi Sepuluh November JUARA 1 LKTI
– LAW FAIR LKTI Universitas Negeri Surabaya juara 2
– Vosico Esai Universitas Muhammadiyah Malang juara 3
– Laven up Universitas Pertamina juara 1.
– Galaksi Esai Universitas Negeri Surabaya juara 1
– Prisma 10 Universitas Brawijaya juara 2
– Sicon 2022 Esai Universitas Sanata Dharma Jogjakarta juara 1

Ida Bagus Yoga Mahadi Putra
Kelas : XII MIPA 1
Jurusan : IPA
Juara : – IYSA (Bronze medal)
– Galaksi Esai Universitas negeri Surabaya juara 1.
– Prisma 10 Universitas Brawijaya juara 2.
– Sicon 2022 Esai Universitas Sanata Dharma Jogjakarta juara 1.

Dan terakhir, I Wayan Surya Pradipa Yasa
Kelas : XII MIPA 1
Jurusan : IPA
Juara : -Universitas Sarjana Wiyata JUARA 2 LKTI
-Indonesian Youth Scientist Association (IYSA) BRONZE MEDAL.
-LAW FAIR LKTI Universitas Negeri Surabaya juara 2.
– Vosico Esai Universitas Muhammadiyah Malang juara 3
– Laven up Universitas Pertamina juara 1.
– Galaksi Esai Universitas Negeri Surabaya juara 2
– Prisma 10 Universitas Brawijaya juara 2.

Pun Ni Wayan Mimi Mirayani dipanggil Mimi dikelas 12 IPS 1. Waktu itu lombanya itu di Universitas Negeri Malang. Itu kita dapat lombanya dari instagram sama di telegram. Waktu itu ketemu habis itu kita diskusi bertiga dan ternyata awalnya kita nggak tau kalau misalnya itu lombanya digabung universitas dan ternyata waktu hari H saat teknikal meeting baru dikasitau kalau misalnya lombanya itu digabung sama universitas. Kita udah hopeless banget. Kita udah ga ada harapan buat karena kita ngerasa kayak aduh lawan universitas kayaknya ga dapat ni. Terus udah kita coba semaksimal mungkin sudah kita presentasi tanya jawab dengan juri. Astungkara mungkin rejeki disini jadi dapet juara 3. Juara 1 nya peserta dari Universitas Gajah Mada (UGM). Juara 2 nya Universitas Diponegoro dan Juara 3 SMA 5 Denpasar,” jelasnya, bangga.

Baik ini adik-adik, terkait dengan prestasi yang sudah diraih, bagaimana sih persiapan kalian diantara kesibukanmu sekolahmu? Bagaimana adik-adik bisa membagi waktu?

“Untuk mengikuti lomba-lomba ini, saya harus disiplin membagi waktu. Biasanya setelah pulang sekolah jam 3, saya lanjut lagi kegiatan karya dunia remaja ini karena persiapan karya ilmiah remaja tentunya juga tidak singkat makanya bagaimana saya membagi waktu itu yang menjadi kunci utama bisa mempersiapkannya.

Berapa lama persiapannya?

“Biasanya untuk satu karya tulis ilmiah itu bisa hampir menyentuh 1 setengah bulan dalam satu penelitiannya,” ungkap I Putu Krisna Agastya Artawan,
Kelas: XII MIPA 5, Jurusan: IPA.

Ia katakan persaingan waktu di lombanya itu sangat ketat karena harus bersaing dengan 138 peserta dari seluruh Indonesia. “Pada saat itu pesertanya kurang lebih ada 138 lalu ditahap penyisihan diseleksi lagi sehingga menjadi 10 finalis. Lalu dari 10 finalis itu akan masuk final dan mereka akan mempresentasikan karyanya di hadapan para Juri secara langsung,” paparnya.

Di lain pihak, I Putu Agus Adisaputra dari kelas 10 MIPA 5 Jurusan IPA, menjelaskan,” saya disini memenangkan juara 1 Olimpiade Biologi tingkat nasional dan juga juara harapan 1 Olimpiade Fisika tingkat nasional,” terangnya.

Sedangkan untuk persiapannya ia katakan,” kurang lebih ada 1 bulanan lebih hampir 2 bulanan itu pertama kita diseleksi dulu oleh guru-guru disini kemudian kita dilatih bersama setelah pulang sekolah. Dan untuk mengikuti persiapan lomba hingga hari H lomba itu mengikuti zoom, pengerjaannya kan lewat zoom dan itu didampingi juga oleh guru-guru. Jadi pengerjaannya itu benar-benar jujur dan agak panik juga sebenernya karena ada beberapa kesalahan teknis, kemudian waktu pengerjaannya itu tidak ada masalah dari kitanya, tapi dari sananya yang ada masalah karena ada gangguan gitu segitu aja sih untuk persiapannya gitu,” ungkapnya.

Sementara, Putu Citra Riandawisna dari kelas 12 IPA 1 mengungkapkan bahwa,” Saya memenangkan juara 2 lomba di Universitas Gajah Mada, juara 1 Esay di Universitas Pertamina, dan juara 1 lomba Esay di Universitas UIN Sunan Kalijaga di Jogjakarta. Tentang persiapannya, itu kurang lebih 1 sampai 2 bulan dimulai dari menggali idenya dan gagasannya dan juga penelitian seperti eksperimennya dan pembuatan karya tulisnya itu cukup memakan waktu 1 sampai 2 bulan rata-rata. Jadi seperti itu. Saingannya dari seluruh Indonesia karena lomba ini tingkat nasional ya,” jelasnya.

Terkait dengan prestasi anak-anak ini bagaimana perasaan ibu dan juga tentu saja sebagai kepala sekolah bagaimana dukungan ibu??

“Ya baik, saya disini kan baru dua setengah tahun sebagai Kepala Sekolah di sini, tetapi saya melihat kemampuan sekolah ini dari segi karya tulisnya itu 3 tahun berturut turut. Jadi setahun, 2 tahun, 3 tahun saya harus ngecek seperti apa sih kurvanya kualitas anak. Nah terus akhirnya saya melihatnya tidak cuma karya tulis saja termasuk juga kemampuan anak diterima di perguruan tinggi, ternyata yang saya lihat ya tahun sebelumnya itu diterima 40 SMNPTN nya. Tahun yang ke 2 itu saya melihat ternyata anak anak yang diterima 52 padahal kan Zaman Covid ya, itu ternyata tidak berpengaruh malah kita naik gitu lo dari 40 jadi 52. Dan tahun depan ini saya nggak tau entah naik lagi atau gimana gitu. Harapan saya sih tetap naik. Yang menjadi semangat saya karena berdasarkan omongan orang tua murid, demikian juga ketika saya terima WhatsApp dengan orang tua murid ternyata mereka berterimakasih kepada pihak sekolah sudah menginformasikan tentang penerimaan siswa di perguruan tinggi. Jadi apa yang ada di perguruan tinggi, kapan pengumuman dan lain sebagainya kita tetap informasikan kepada orang tuanya. Dan untuk prestasi selama Covid, saya melihat detailnya di sekolah lain itu malah mereka turun gara-gara Covid, justru SMA 5 naik gitu saya jadi bingung Covid ga ngaruh berarti, orang lomba-lomba begini aja mereka tetap eksis kok. Nah kalau dari karya tulis saya katakan setahun perkiraan saya rata-rata sekitar 50an juara tingkat nasional lo, itu saya merasa waduh anak-anak hebat banget, tidak cuma guru-gurunya yang hebat anak-anak juga hebat. Jadi saya bangga banget.
Ini yang saya bilang muridnya kemarin ga tau kenapa koq mereka berani banget lawan mahasiswa itu yang saya banggakan pak. Ini mahasiswa yang dilawan dan ternyata mereka berhasil juara 2,” papar Kepala Sekolah SMA Negeri 5 Denpasar, Dra. Cok Istri Mirah Kusuma Widiawati, M.Sos., saat diwawancarai Beritafajartimur.com, di sekolah setempat pada Senin, 10 Oktober 2022.

Kira-kira pesan ibu kepada anak-anak yang berprestasi seperti apa?

Saya membuat style disini setiap upacara bendera setiap minggu kalau ada anak yang berprestasi lewat buk Anik selaku Wakasek Kesiswaan, dia harus di post di upacara bendera sehingga dengan cara demikian maka mereka-mereka yang belum atau tidak ingin ikut lomba timbul niatnya untuk menjadi siswa berprestasi. Untuk memacu motivasi mereka, kita jejerkan teman-temannya yang juara di depan. Ini maksudnya untuk membakar semangat yang lain yang belum pernah ikut lomba. Jadi ada motivasi yang muncul manakala saya sajikan di upacara bendera. Dan itu gayung bersambut ya anak” OSIS harus mulai setiap ada lomba dia harus lapor kemudian juara semua disajikan di depan mereka juga akan bangga kan ih saya dapat juara saya tampil di ribuan anak-anak yang ada di upacara itu jadi gitu,” papar Cok istri Mirah Kusuma Widiawati

Apakah prestasi ini merupakan buah dari penerapan jam literasi di pagi hari?

Saya belum berani mengatakan begitu ya, kalaupun ada atau tidak yang jelas setiap apapun yang ingin kita lakukan kalau memang itu yabg terbaik kita pasti jalan. Itu sama seperti pupuk kompos yang kita buat sekarang sama areng apakah itu akan ngaruh saya juga ga berani jamin kan gitu. Tapi yang jelas itu diawali SMA 5, bukan SMA yang lain. Jadi optimis nggih,” tutup Cok istri Mirah Kusuma Widiawati. (Donny Parera)

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*