Dipenuhi Pedagang dari Luar yang Jualan di Trotoar, Pasar Rakyat Batu Cermin Labuan Bajo Berpotensi Matikan Pedagang Lokal

BERITAFAJARTIMUR.COM (Labuan-Bajo-MABAR)
Pasar rakyat Batu Cermin yang berlokasi di Wae Kesambi, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat mendapat sorotan dari pedagang lokal. Salah satu kebijakan yang paling disorot adalah penataan pedagang dari luar Manggarai Barat.

Hasil penelusuran media ini, terdapat sejumlah pedagang menjual sayur-sayuran atau pun buah-buahan di bahu jalan dengan menggunakan mobil Pick Up. Jika disimak dari penggunaan bahasa maupun dialeknya, mereka merupakan para pedagang asal Bajawa, Kabupaten Ngada
Di samping itu, ada pula para pedagang lain yang berasal dari Bima dan Lombok.

Media ini pernah iseng bertanya terkait keuntungan yang didapat oleh seorang pedagang sayur asal Ngada. Menurut pengakuannya, raupan uang yang mereka peroleh cukup menjanjikan.

Misalkan saja, modal awal yang mereka keluarkan sekitar lima juta rupiah. Setelah penjualan, mereka bisa memperoleh laba sekitar belasan.

Hal itu berarti, ada sekitar enam jutaan yang masuk ke kantong mereka. Kucuran dana itu setidaknya mampu menjanjikan kesejahteraan hidup untuk keluarga.

Tidak hanya itu, hal ini tentunya berimbas pada pendapatan daerah dari pedagang bersangkutan. Pendapatan demikian juga turut menyumbang kemajuan infrastruktur di daerahnya tersebut. Sementara, di sisi lain, pembangunan infrastruktur di daerah sendiri sedang terseok-seok.

Kobra seorang pedagang sayur asal Manggarai Barat kepada media ini mengatakan hampir pasti, para pedagang asli Manggarai Barat tidak memiliki andil jika dilihat dari posisi. Kalau pun ada, keuntungan yang didapat merupakan recehan dari para pedagang asing.

Sementara masyarakat di sini dimungkinkan akan memperoleh keuntungan dari aktivitas perdagangan itu sendiri demi harapan hidup yang lebih baik.

“Apa jadinya apabila kehadiran pasar justru tidak menguntungkan perekomian warga setempat. Kemanakah profit pasar jika yang menguasainya bukanlah warga Manggarai Barat sendiri,” tanya Kobra dengan nada retoris.

Ia menyayangkan, pengelola pasar tidak memantau para pedagang dari luar Manggarai Barat. Buktinya, banyak pedagang yang masuk seenaknya tanpa melalui prosedur yang jelas.

Padahal, melalui aktivitas perdagangan di tempat ini, pemerintah Manggarai Barat dapat meningkatkan pundi-pundi pendapatan daerah melalui pajak yang dipungut.

“Sebenarnya kita tidak melarang siapa pun pedagang dari luar untuk menjual ke pasar ini. Yang kita harapkan adalah retribusi dari mereka untuk daerah kita. Mereka sudah menggunakan tempat ini untuk menjual tentu paling tidak mereka punya kontribusi untuk daerah kita,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perindagkop Kabupaten Manggarai Barat, Gabriel Bagung saat dikonfirmasi media ini mengatakan para pedagang yang mengajukan izin penggunaan tempat berdagang secara tetap akan dikenakan retribusi sesuai tarif dan ketentuan yang berlaku.

Sedangkan, para pedagang yang berasal dari luar daerah seperti dari Ruteng dan Bajawa yang menjual di bahu jalan dengan menggunakan mobil Pick Up belum dapat dikenakan retribusi, karena mereka tidak menggunakan tempat yang telah disediakan.

Namun, upaya pelarangan untuk tidak berjualan di bahu jalan seringkali dilakukan baik dari Pol-PP, Dinas Perhubungan dan Dinas Perdagangan.

“Kita tidak bisa meminta retribusi dari mereka karena mereka berjualan tidak menggunakan fasilitas di dalam. Dan di dalam itu sudah full. Yang jelas kita akan larang mereka nanti untuk tidak berjualan di bahu jalan,” tegas Gabriel.

Secara regulasi demikian Gabriel bahu jalan tidak bisa digunakan untuk berjualan, namun mental masyarakat kita tidak bisa diatur.

“Kadang saat kita tertibkan mereka ikuti. Begitu kita pulang mereka kembali lagi,” katanya.

Gabriel juga pernah meminta dan mendorong sejumlah pedagang untuk menempati Pasar Baru yang lokasinya tak jauh dari pasar rakyat Batu Cermin.

“Kita sudah pernah sampaikan kepada mereka supaya mereka tempati los- los yang ada di Pasar Baru,” tutupnya.(BFT/LBJ/Yoflan)

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*