Jadi Spesial Banget, Piodalan di Pura SMK 3 Denpasar Bertepatan Hari Raya Saraswati

BERITAFAJARTIMUR.COM (Sanur-Denpasar) Perayaan Hari Raya Saraswati yang jatuh pada Sabtu, 16 Desember 2023 di SMK Negeri 3 Denpasar tahun ini bertepatan dengan Piodalan di Pura ‘Saraswati Istana” di sekolah ini. Sehingga hal ini spesial banget.

Kepala SMK Negeri 3 Denpasar Drs. A.A. Bagus Wijaya Putra, M.Pd., menjelaskan,” Untuk perayaan Saraswati di SMK 3 Denpasar bertepatan dengan piodalan di Pura Sekolah yaitu ‘Pura Saraswati Istana,’ jadi ya spesial banget. Sehingga perayaan hari raya Saraswati tahun ini ya berbeda dengan sekolah lain, kalau kita memang piodalannya pas hari Saraswati. Untuk kali ini memang ada sedikit perbedaan dengan sebelumnya, dimana kali ini kita ada mecaru Rsi gana. Secara umum pelaksanaan hampir sama dengan tahun – tahun sebelumnya, cuma ada tambahan sedikit saja,” papar A.A. Bagus Wijaya Putra, kepada Beritafajartimur.com, Sabtu, 16 Desember 2023 di ruang kerjanya.

Untuk acaranya dijelaskan A.A. Bagus Wijaya Putra,” Kita mengajak anak – anak bersama guru – guru, karena kita ada spesial sedikit, sehingga kita ada Pentas Wayang kecil-kecilan, kemudian sebentar ada hiburan anak-anak. Mereka maunya hiburan atau tarian apa, kita serahkan kepada anak-anak. Jadi secara umum begitu, itulah rangkaian acara yang kita isi di perayaan Saraswati dan Piodalan Pura kali ini,” terangnya.

Pada acara persembahyangan ini menurut A.A. Bagus Wijaya Putra, tujuannya bagaimana keluarga besar SMK 3 Denpasar supaya tetap rahayu, kemudian proses pembelajaran lancar dan Tuhan lebih memberikan ilmu pengetahuan lewat Dewi Saraswati, supaya mereka bisa jadi anak – anak yang pintar nantinya,” harapnya.

Sekelumit Sejarah didirikan Pura Sekolah Saraswati Istana diceritakan A.A. Bagus Wijaya Putra,” Dulu kan ini carik (sawah, red), kemudian di bangun sekolah dibuatlah pura, kemudian ada pemugaran, kita perluas karena warganya semakin banyak, awalnya 200 orang dan kini 1642 orang siswa.”

Saat ditanya apa Relevansi Perayaan Saraswati kini, dijelaskan A.A. Bagus Wijaya Putra,” Kita berharap dengan tantangan semakin kompleks, anak – anak, termasuk Guru semakin giat belajar memanfaatkan kemajuan – kemajuan yang ada. Kalau sekarang belajar kan tidak seperti dahulu. Sehingga satu kompetensi dia dalami betul-betul menjadi ahlinya, kalau sudah demikian kan masih bisa bersaing, daripada belajarnya sedikit – sedikit, ujung-ujungnya tidak bisa bersaing,” tuturnya.

Untuk bisa bersaing, dibutuhkan keterampilan, bukan saja dalam mata pelajaran sesuai program studi peminatan seorang siswa, melainkan juga penguasaan bahasa asing. Baik bahasa Inggris maupun bahasa asing lainnya seperti bahasa Jepang, misalnya.

“Kita kan SMK, SMK tentu berbeda dengan SMA, karena SMK ini kan persiapan bagi anak – anak agar lekas bekerja ya otomatis kita harus punya solusi juga untuk bagaimana supaya mereka bisa masuk di industri. Karenanya, dari sudut industri kan akan mempekerjakan mereka. Jadi ini yang kita evaluasi karena kita, SMK 3 berkaitan dengan industri Pariwisata. Namanya sekolah pariwisata kan harus menggunakan bahasa asing, minimal satu bahasa yang bisa dia kuasai, tidak harus bahasa inggris, kalau dia senang bahasa Jepang bisa dia menggunakan bahasa Jepang,” paparnya.

Seraya menambahkan,” Kalau bahasa Inggris, kita sedia, kalau bahasa Jepang ekstra kurikuler. Jadi anak – anak yang senang bisa masuk ke sana, karena itu tidak bisa dipaksakan, ketika dia senang daftar lah di ekstra itu, tapi nanti ke depan mungkin ada penguatan bahasa asing lainnya,” tutup A.A. Bagus Wijaya Putra. (Donny Parera)

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*