Mencuat Masalah PDAM Jembrana, Water Meter Tidak Pernah Dibaca

Beritafajartimur.com (Jembrana-BALI) | Masalah water meter dikeluhkan masyarakat desa Melaya, Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana. Permasalahanya antara pemakaian air dengan pembayaran air jauh berbeda. Kuat dugaan petugas pengecek water meter kemungkinan salah membaca atau bisa jadi ada unsur kesengajaan menulis/memasukkan data jumlah pemakaian saat pengecekan dilaksanakan.

Tokoh masyarakat dari Desa Mendoyo yang tidak mau disebut namanya yang jelas, berinisial WA umur 57 tahun mengatakan,” saya mewakili masyarakat pelanggan PDAM terkait pembacaan water meter di Melaya, masyarakat banyak yang mengeluh kalau water meter PDAM tidak pernah dibaca,” jelasnya saat media ini menemuinya di desa Melaya hari Sabtu (10/07/2021).

Akibatnya, muncul masalah antara tagihan dengan meteran berbeda jauh sehingga berakibat banyak pelanggan yang komplain, harusnya ada yang bayar banyak tapi bayarnya sedikit. Begitu pula sebaliknya harusnya bayar sedikit namun bayarnya banyak.

Masyarakat minta ketegasan dari PDAM agar petugas lapangan turun membaca atau mengecek water meter tiap bulan sebelum tagihan air muncul.

Dari permasalahan tidak ada pengecekan dan pembacaan water meter otomatis PDAM rugi dan masyarakat juga dirugikan.

“Banyak masyarakat tidak tahu harus melapor kemana untuk itulah saya disuruh mewakili khususnya pelanggan PDAM dari desa Melaya meminta petugas PDAM turun kelapangan setiap bulan mengecek water water sesuai dengan angka yang tertera di water meter,” harapnya.

PDAM memiliki Dewan Pengawas agar memantau petugas lapangan kenyataan di lapangan tidak ada pengecekan water meter.

“Saya mewakili aspirasi masyarakat disini kalau terus begini PDAM rugi dan masyarakat juga rugi. Hampir semua banjar di desa Melaya mengadu kepada saya,” terangnya.

Ditambahkan Kejadian ini sudah berlangsung hampir 2 tahunan lebih dan kami sudah melaporkan 2 kali akan tetapi pihak PDAM tidak mengambil tindakan apapun sehingga masyarakat mempertanyakan kinerja PDAM dari tingkat direktur, dewan pengawas yang tidak tanggap dengan permasalahan yang muncul begitu lama.

“Ada laporan kalau di Tued yang membaca water meter bukan dari petugas PDAM. Masyarakat minta agar pelayanan PDAM lebih bagus lagi agar masyarakat juga merasa nyaman,” ucapnya.

“Intinya masyarakat merasa dirugikan karena tidak ada pembacaan water meter, antara jumlah pembayaran air tidak sesuai dengan angka pada water meter,” pungkasnyasnya.(BFT/JEM/Put/Adv)

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*